Literasi untuk Masa Depan

Pada zaman sekarang anak-anak kurang lebih menyukai handphone dibandingkan untuk membaca buku, entah itu novel, komik, atau pun buku pelajaran. Oleh sebab itu Literasi di indonesia berada diperingkat bawah pada skoring internasional, dibandingkan dengan negara di asia juga, indonesia termasuk 5 terakhir untuk skor Literasi. 

Maka Kampus saya mengadakan tema literasi untuk tugas KKN yang berfungsi untuk menaikan skor literasi indonesia yang berada dibawah menjadi ditengah tengah. Oleh sebab itu saya membawakan judul literasi untuk masa depan, yang bersub-bab mengenai Literasi Saints. 

Literasi saints yang dimaksud merupakan ilmu saints atau sering disebut IPA di zaman sd dan smp, setelah dianalisis bahwa perkembangan ilmu saints diindonesia pada zaman sd saya dan sd sekarang tidak memiliki perbedaan yang signifikan, karena materi yang disampaikan itu-itu saja. Kalau dibandingkan dengan di negara luar indonesia, mereka sudah memberikan pembelajaran tentang virus yang sedang dicemaskan zaman sekarang. seharusnya dengan handphone/internet zaman sekarang dapat membantu penyampaian kasus virus zaman sekarang. 

Nah, diindonesia ini harus adanya kelompok atau pengarahan dari pemerintahnya sendiri. dikarenakan tidak adanya tindakan dari pemerintah diutuslah mahasiswa untuk membantu penyampaian terkait virus zaman sekarang ke sekolah/ warga sekitar, dengan program KKN yang di adakan oleh kampus yang mahasiswa tempati. 

Ada masa dimana negara memanfaatkan secara tidak langsung kampus untuk dijadikan alat penyampaian ke masyarakat sekitar, dikarenakan dari masyarakatnya sendiri kurangnya kepercayaan ke pada pemerintah yang sudah menjabat di negara indonesia ini. Ini juga merupakan faktor yang menyebabkan kurangnya literasi di indonesia, dikarenakan sekolah kurang siap untuk penyediaan materi atau pembelajaran kepada anak-anak secara online. contohnya ada pada luang lingkup daerah rumah saya setelah diadakan wawancara ke pada anak-anak sd sekitar mengenai pelajaran disekolah mereka, banyaknya salah menjawab dari anak-anak tersebut. dan contoh lain setelah saya mewawancarain guru sekitar dan tante saya sebagai guru juga, mereka merasakan bahwa pembelajaran kurang efektif dilakukan secara online. karena mereka kurang bisa memantau secara langsung anak-anak/siswa tersebut, meskipun sudah dibantu dengan orang tua yang berada dirumah siswa masing-masing.

Dapat disimpulkan dari pemaparan di atas bahwa literasi di indonesia menjadi rank terbawa dikarenakan memang kurangnya minat dari anak-anak zaman sekarang, akan tetapi meiliki faktor lain juga dari pemerintah dan negara kurang adanya pengangkatan tema literasi agar negara bisa maju ke masa depan yang lebih baik. Sekian tulisan saya, semoga dapat mencerahkan masa depan indonesia.