Mohon tunggu...
Inovasi

Pentingnya Literasi Media tentang Maraknya Pemberitaan Hoaks di Media Sosial

19 Juli 2018   03:47 Diperbarui: 19 Juli 2018   04:32 2254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(perahulayarkertas.com)

Dalam era globalisasi dan modernnisasi keberadaan media sosial sangat berperan penting di dalam kehidupan manusia. Umumnya media sosial sangat beragam jenis dan manfaatnya, hal inilah yang sangat menguntungkan manusia guna memanfaatkan media dengan sebaik-baiknya. Dari keberadaan media sosial itu kita harus siap dengan dampak-dampak yang akan di timbukan.

 Akibat dari kemajuan media sosial itulah literasi media muncul untuk membuat kita cerdas dalam bermedia. Maraknya berita hoax yang beredar dan berkembang membuat kita harus mau tidak mau pintar dalam menyaring berita yang datang.

Menurut Joseph B. Walther dalam Berger, Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dari teknologi tradisional ke digital membawa perubahan pada pola komunikasi masyarakat saat ini. Pergeseran pola komunikasi secara face to face beralih ke pola computer mediated communications (CMC), dimana hambatan geografis tidak lagi menjadi hal yang penting di era digital saat ini.

Perkembangan kemajuan media memang tidak akan pernah habis masanya, kita tentu tau media sosial beragam jenis mulai dari Faceebok, Instagram, whatsapp, line dan masih banyak lainnya, dari beragam jenis media itu jugalah tentu banyak sekali manfaat yang dapat di rasakan oleh masyarakat luas.

Dengan adanya media sosial akses untuk mendapatkan berita atau informasi menjadi sangat mudah dan cepat, di era yang canggih ini masyarakat Indonesia lebih memilih menghabiskan waktunya dengan sebuah telepon gengam yang di dalamnya terdapat beragam jenis media sosial yang tentunya menarik untuk di gunakan dan di baca sehingga tidak membuat seseorang bosan dengan apa yang mereka baca walau memang media sosial tersebut memiliki dampak positif maupun sebaliknya.

Menurut Tamburaka dalam bukunya Literasi Media, Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa, Literasi atau biasa di sebut dengan 'melek media' mungkin jarang terdengar di telinga kalangan masyarakat, tetapi di indonesia sendiri literasi media sebenarnya sudah berkembang di awali tahun 1990 hanya saja banyak kalangan masyarakat yang kurang pedulinya dengan keberadaan literasi media di Indonesia.

Berbeda dengan Inggris Pada tahun 1990 dalam kurikulum pendidikan di Inggris mengharuskan untuk memberikan pengajaran mengenai media sebagai bagian dari pelajaran bahasa Inggris, sehingga Inggris dikenal sebagai pionir dari pengembangan pendidikan untuk melek media (literasi media) di dunia.

Sedangkan Menurut cangara media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikasi kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antar manusia, media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindra manusia, seperti mata dan telinga. Sedangkan sosial sendiri menurut penulis adalah suatu hubungan antara Media dengan suatu kelompok masyarakat ataupun komunitas tertentu.

Social media menurut Dailey adalah konten online yang dibuat menggunakan teknologi penerbitan yang sangat mudah di akses dan terukur. Paling penting dari teknologi ini adalah terjadinya pergeseran cara mengetahui orang, membaca dan berbagi berita, serta mencari informasi dan konten. Ada ratusan saluran social media yang beroperasi di seluruh dunia saat ini, dengan tiga besar facebook, LinkedIn, dan twitter.

Berita hoax adalah suatu pemberitaan yang tidak tau kebenarannya atau berita palsu yang kini mulai merajalela di Media Sosial Indonesia, kurangnya informasi yang benar membuat masyarakat sangat mudah untuk di pengaruhi oleh berita hoax, berit hoax inipun muncul dari berbagai sumber dan media untuk menyebar luaskan berita tersebut , baru-baru ini penulis sering memperhatikan penyebaran berita hoax melalui grup wa/whatsApp dengan sasaran orang-orang tua yang baru mengenal media chatting online.

Di kutip dari Liputan6.com dengan judul berita, "Toko Roti di Bandung jadi korban Hoaxs pesta seks LGBT", Polrestabes Bandung, Jawa Barat, memastikan isu pesta seks lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) yang beredar di media sosial (medsos) adalah kabar bohong atau hoaks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun