Mohon tunggu...
Muhammad Solihin
Muhammad Solihin Mohon Tunggu... Guru - Seorang pemimpi dan Pengembara kehidupan

Hidup adalah cerita dan akan berakhir dengan cerita pula. muhammad solihin lentera dunia adalah sebutir debu kehidupan yang fakir ilmu dan pengetahuan. menapakin sebuah perjalanan hidup dengan menggoreskan cerita kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Awas Ada Copet! Dua Jurus Jitu Menghindari Aksi Copet

26 Juni 2021   09:58 Diperbarui: 26 Juni 2021   10:17 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini kejahatan copet semakin merajalela. Umumnya kejahatan ini dilakukan di dalam transportasi publik, seperti bus ataupun angkutan kota. Para pelaku kejahatan melancarkan aksinya di jam sibuk pada saat karyawan berangkat kerja ataupun pulang berkerja.

Seperti apa kejahatan copet?

Copet berasal dari kata “comot dompet”, maka sudah dapat dipastikan kejahatan ini terfokus untuk mengambil dompet orang lain tanpa diketahui pemiliknya. Namun sekarang ini, kejahatan copet bukan hanya mengambil dompet saja, akan tetapi bisa mengambil hanphone dan barang berharga lainya.

Menjadi seorang pencopet tentu memerlukan kemahiran dan ketangkasan tingkat dewa. Kejahatan ini  sangat terorganisir dengan sistematis yang begitu rapi. Maka tak pelak korbannya tak sadar jika barang berharganya sudah jatuh ketangan para pencopet.

Biasanya para pencopet beraksi tidaklah seorang diri, bisa tiga orang atau lebih kawanan copet di dalam kendaraan umum. Hal itulah yang membuat  para penumpang angkutan kota merasa cemas dan diam seribu bahasa atau pura-pura tidak tahu walau melihat kawanan copet beraksi. Mereka takut dan lebih baik memilih diam. Para penumpang tidak mau ambil resiko karena para pencopet biasanya membawa senjata tajam di dalam tas rangselnya. Mereka tidak segan untuk menakut-nakuti bahkan melukai penumpang ketika mereka terdesak.

Begitu naik tranportasi umum, kawanan pencopet ini menyebar mengambil posisi dan peranan mereka masing-masing. Ada yang sebagai pengaman, pengalih barang, penadah dan eksekutor pengambil barang. Sudah menjadi ketakutan umum, jika penumpang berteriak “copet”, maka para pencopet akan berteriak balik dan langsung menghajar beramai-ramai penumpang yang berteriak tadi.

ada dua jurus jitu untuk menghindari kejahatan copet.

Jurus Pertama : Kenali ciri-ciri pencopet

Celakanya untuk membedakan kawanan pencopet dan para penumpang transportasi publik sangatlah sulit. Kita akan kebingungan mana para pencopet dan mana para penumpang sungguhan. Hal itu lantaran para penjahat tersebut membaur menjadi satu di dalam kendaraan umum.

Sangatlah keliru jika kita beranggapan bahwa para pencopet berpenampilan kumuh, kumal, atau berdandan ala preman jalanan. Sekarang ini, Para pencopet berpenampilan rapi, necis,  parlente, bahkan menggunakan dasi layaknya karyawan perkantoran. Biasanya mereka menggunakan kaca mata putih agar seolah terlihat seperti orang baik. Umumnya mereka akan membawa jaket atau tas rangsel gendong yang diletakan di depan dada. Jaket dan tas tersebut digunakan sebagai penutup pergerakan aksinya. Mereka juga menggunakan penutup mulut atau masker agar identitas wajahnya tidak mudah dikenal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun