Mohon tunggu...
Muhammad Siraj F
Muhammad Siraj F Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Saya senang menulis puisi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelucon Buruk

19 September 2019   12:03 Diperbarui: 19 September 2019   12:13 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Berbincang di seperempat malam, pukul 10 waktu itu. Lidah kita manis berucap-ucap. Lambat laun mata kita bertemu mencari cahayanya. Berandai rasa sambil menikmati suasana tempat makan di depan lalu lalang kendaraan. Aku rasa aku laki-laki paling bahagia di saat kugenggam tanganmu tunduk sayangku. yang kulihat, begitupun dirimu. "Semoga" benakku.

Kemudian hari,tanpa badai tanpa suara tanpa hujan, engkau menolak kehadiranku. dirundung bingung kecap sukmaku. Berlalu lalang dirimu tanpa salam untukku. Cahaya matamu hilang untukku. Membalas pesanku saja dirimu enggan diam seribu kata. katamu kau ingin membunuh rasaku agar bahagia diriku. Semakin kau tancapkan pedangmu semaking dekat ingin memelukmu. 

Dan sekarang, kucoba menjauhimu melupakan hasratku, Demi kenyamananmu untuk kebahagianmu. Mungkin aku hanya salah waktu tapi yang kutau rasaku tak pernah beruntai dusta. Bagiku dirimu cukup untuk dunia dan seisinya.

Semoga bahagia selalu Nona, Semoga tergapai apa yang dikejar.

Semoga kau tak bermalang layaknya diriku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun