Mohon tunggu...
Muhammad Siraj F
Muhammad Siraj F Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Saya senang menulis puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tabiat Akhir

17 September 2019   06:14 Diperbarui: 17 September 2019   07:01 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bulan bersangkar di awan
Segenap cahayanya berjatuhan
Sang pendosa mencoba meraih ketenangan
Riuh pikuk pikiran semoga kemuliaan

Di ujung cerita masih bertanya
Kenapa saya meraba ?
Kenapa hidup harus ada ?
Hanya karena untuk menyapa ?
Mungkinkah hanya untuk menyembah ?

Penglihatan mulai gelap
Dicabut sang penglahap
Matanya menusuk badannya bersayap
Sabitnya menusuk dengan sigap

Belum terjawab pertanyaanku
Kenapa saya semu ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun