Mohon tunggu...
Muhammad Shiddiq
Muhammad Shiddiq Mohon Tunggu... Penulis - Guru

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ekstra Kurikuler Klub Literasi Sekolah sebagai Upaya Pembentukan Karakter Siswa di Era 4.0 #Part 1

31 Januari 2023   23:22 Diperbarui: 31 Januari 2023   23:28 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: https://smkn1pajangan.sch.id/tion

A. Pembentukkan Budi Pekerti Siswa

Kegiatan ekstra kurikuler literasi sekolah pada dasarnya menjadi suatu kegiatan yang positif bagi peningkatan kualitas mutu lulusan pendidikan di Indonesia. Hal ini dikarenakan banyak hal yang bisa dikembangkan dari berbagai aspek instrumen pendidikan. Aspek tersebut, bukan hanya aspek pengembangan budaya membaca, namun juga pengembagan budi pekerti siswa. Hal ini dikarenakan, pada saat kegiatan membaca dilakukan secara intens oleh para siswa kita, pada saat yang bersamaan, mereka sedang melatih dan meningatkan kapasitas budi pekerti yang bersumber dari dalam diri mereka.

Pada saat ilmu pengetahuan yang bersumber dari buku mereka serap dengan begitu banyaknya, pada saat yang bersamaan pula mereka sedang mendewasakan dan mematangkan budi dan juga mendewasakan pekerti mereka. Inilah yang selanjutnya dikatakan sebagai pengembangan afektif atau pengembangan aspek karakter para siswa.

Berbicara mengenai pengembangan aspek afektif siswa, seyogyanya kita tengah berbicara mengenai tiga komponen pendidikan nasional yang selalu menjadi fokus pengembangan. Tiga komponen tersebut ialah; pengembangan kognitif (kecerdasan), pengembangan afektif (sikap), dan pengembangan psikomotorik (keterampilan). Ketiga komponen ini, merupakan bagian yang menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari proses pelaksanaan pembinaan pendidikan di setiap sekolah. 

Jika kita kaitkan dengan adanya pelaksanaan program ekstra kurikuler literasi sekolah, terhadap efektifitas salah satu komponen pengembangan pendidikan nasional yakni aspek afektif, maka kita bisa melihat hal tersebut dari dua poin penting yang merupakan hasil dari pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler literasi sekolah. Dua poin penting itu ialah; 1) internalisasi makna bacaan, dan 2) implementasi nilai bacaan.

Maksud dari internalisasi bacaan adalah, cara siswa memahami dan juga menghayati isi serta makna bacaan yang ia baca. Penghayatan bacaan ini berfungsi sebagai cara mengubah keadaan budi setiap siswa ketika setelah membaca buku dibandingkan dengan sebelum membaca buku. Jika siswa mampu menghayati dan memaknai bacaan yang ia baca secara utuh dan mendalam, maka bacaan buku tersebut, akan mampu nenberikan dampak terhadap perubahan budi para siswa. 

Namun sebaliknya, jika setiap bacaan buku tidak mampu dipahami dan dihayati secara mendalam, maka bacaan buku sepanjang dan sebanyak apapun, tidak akan mampu memberikan dampak terhadap perubahan budi para siswa. Adapun maksud dari implementasi nilai bacaan adalah, bagaimana cara siswa mengimplementasikan nilai-nilai pelajaran yang diambil dari bacaan yang telah mereka baca ke dalam kehidupan nyata. Karena seyogyanyan, bacaan merupakan sumber wawasan yang memerlukan pengimplementasian nilai-nilai di dalam kehidupan nyata. 

Sepanjang dan sebanyak apapun bacaan yang dibaca oleh siswa, jika bacaan itu tidak kunjung diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari siswa, maka ilmu dan wawasan yang terdapat dalam buku tersebut tidak akan memberikan dampak bagi diri siswa dan juga tidak berdampak pula untuk lingkungan sekitar.

Penjelasan kedua indikator tersebut, merupakan aspek yang bisa dilihat dari efektifitas penerapan kegiatan literasi sekolah terhadap dampak yang diberikan kepada aspek pengembangan afektif (sikap) siswa. Jika kedua indikator tersebut berhasil diterapkan oleh para siswa, maka aspek afektif siswa akan terbentuk secara baik. Karena tujuan akhir dari program pengembangan ekstra kurikuler literasi sekolah adalah, bagaimana wawasan yang diperoleh siswa dari buku bacaan yang mereka baca, bisa mempengaruhi perubahan sikap para siswa.  

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun