Mohon tunggu...
Muhammad Samin M. IP
Muhammad Samin M. IP Mohon Tunggu... Jurnalis - Sederhana

Belajar n terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ekspedisi Pamalayu Sungai Batanghari: Bukti Dharmasraya Jadi Jalur Rempah Peradaban Dunia

10 September 2021   06:42 Diperbarui: 11 September 2021   12:30 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Festival Pamalayu yang digelar oleh Kabupaten Dharmasraya, beberapa waktu lalu. 

Di Sungai Batanghari inilah, bukti sejarah bahwa Dharmasraya merupakan Jalur Rempah Peradaban Dunia dan juga sebagai pusat Kerajaan Melayu Kuno yang bernama Dharmasraya.

Muhammad Samin - Dharmasraya

"Saya akan membawa Festival Pamalayu dan Sungai Batanghari ke UNESCO, agar dicatat sebagai warisan dunia. Dengan begitu, dunia ikut bertanggung jawab dalam pemberdayaan Batanghari dan juga pelestarian budaya yang berkembang di kabupaten bekas kerajaan Malayu Kuno, Sutan Riska Tuanku Kerajaan Bupati Kabupaten Dharmasraya,"

*****

Dari rangkaian cerita sejarah yang ada, Kabupaten Dharmasraya setiap tahunnya, menjadikan ekspedisi pamalayu di Sungai Batanghari menjadi agenda tahunan untuk mengingatkan kembali pada generasi berikutnya bahwa di Kabupaten Dharmasraya ekspedisi Pamalayu di Sungai Batanghari merupakan jalur rempah untuk peradaban dunia.

Tak hanya sebagai jalur rempah untuk peradaban dunia, ekspedisi pamalayu di Sungai Batanghari juga sebagai pengingat bahwa peradaban masa lalu, dengan banyaknya catatan peninggalan sejarah dan nilai-nilai persatuan dan persahabatan antar dua kerajaan besar yaitu Kerajaan Melayu Dharmasraya dan Kerajaan Singosari.

Oleh karena itu,  Pemerintah Kabupaten Dharmasraya meminta dukungan dari pemerintah pusat agar Sungai Batanghari diakui dunia melalui UNESCO sebagai pusat jalur rempah Sumatera yang keberadaannya harus dilindungi sebagai sebuah budaya kemaritiman dunia. 

Tak hanya itu, rangkaian perjalanan ekspedisi pamalayu dalam festival pamalayu  juga didaftarkan ke badan PBB sebagai warisan kepurbakalaan masa silam dari Kerajaan Malayu Kuno yang sangat kesohor dan berjaya di abad ke 8-12 Masehi.

Bercerita tentang sejarah ekspedisi pamalayu di Sungai Batanghari sebagai jalur rempah peradaban dunia, Raja Siguntur Sutan Hendri, memulai dengan mengatakan di Padang Roco Roco inilah, Bhairawa berdiri gagah sambil memandang Sungai Batanghari.

Arca Bhairawa merupakan perwujudan dari sosok Raja Adityawarman. Untuk melihat seperti apa sosok Bhairawa, anda bisa mengunjungi museum nasional Indonesia, jika melihat satu-satunya patung batu raksasa itulah Bhairawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun