Low politeness of language adalah sebuah permasalahan yang sedang merebak di kalangan anak muda, krisisnya kesopanan dalam berbahasa, saat ini banyak sekali anak muda tidak mementingkan kesopanan dalam berbahasa dengan teman sebaya maupun kepada orang yang lebih tua.
Anak-anak milenial sering menggunakan bahasa-bahasa gaul dalam percakapan sehari-hari baik di dunia nyata maupun dunia maya, bahasa gaul semakin sering muncul karena banyaknya pengguna sosial media saat ini.
Bahasa gaul juga kerap mengandung banyak kata-kata kasar, seperti kata umpatan atau olokan yang cenderung merendahkan seseorang, hal seperti itu sudah menjadi hal yang lumrah di kalangan para remaja, seolah-olah sudah menjadi trend tersendiri di dunia mereka.
Buruknya perkataan yang di ucapkan oleh para remaja saat ini, kata yang tidak bermoral dan tidak teredukasi, perkataan seperti itu sudah menjadi wabah di kalangan para remaja. Jika terus di biarkan akan merusak reputasi remaja sebagai kaum penerus bangsa.
Perlu adanya kesadaran dalam diri kita masing-masing bahwa hal seperti itu bukanlah suatu hal yang baik bagi diri sendiri maupun orang lain, dan akan berdampak buruk di masa mendatang. Upaya yang efektif untuk mengatasi krisis tersebut adalah dengan meningkatkan apresiasi masyarakat melalui pendidikan bahasa yang berkualitas.
Bagaimana negara ini menjadi negara maju jika kaum penerusnya tidak memiliki attitude yang baik dalam berbahasa, Â seperti kata pepatah (Tanpa mempelajari bahasa sendiri pun orang takkan mengenal bangsanya sendiri) "Pramoedya Ananta Toer".