Mohon tunggu...
Muhammad salim
Muhammad salim Mohon Tunggu... Penulis - Hanya tanah yang diberi nyawa

Nasi tetaplah nasi, perut kosong mana mempan di kasih puisi. -jejeboy-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Low Politeness of Language

17 Juli 2021   14:45 Diperbarui: 17 Juli 2021   15:27 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Low politeness of language adalah sebuah permasalahan yang sedang merebak di kalangan anak muda, krisisnya kesopanan dalam berbahasa, saat ini banyak sekali anak muda tidak mementingkan kesopanan dalam berbahasa dengan teman sebaya maupun kepada orang yang lebih tua.

Anak-anak milenial sering menggunakan bahasa-bahasa gaul dalam percakapan sehari-hari baik di dunia nyata maupun dunia maya, bahasa gaul semakin sering muncul karena banyaknya pengguna sosial media saat ini.

Bahasa gaul juga kerap mengandung banyak kata-kata kasar, seperti kata umpatan atau olokan yang cenderung merendahkan seseorang, hal seperti itu sudah menjadi hal yang lumrah di kalangan para remaja, seolah-olah sudah menjadi trend tersendiri di dunia mereka.

Buruknya perkataan yang di ucapkan oleh para remaja saat ini, kata yang tidak bermoral dan tidak teredukasi, perkataan seperti itu sudah menjadi wabah di kalangan para remaja. Jika terus di biarkan akan merusak reputasi remaja sebagai kaum penerus bangsa.

Perlu adanya kesadaran dalam diri kita masing-masing bahwa hal seperti itu bukanlah suatu hal yang baik bagi diri sendiri maupun orang lain, dan akan berdampak buruk di masa mendatang. Upaya yang efektif untuk mengatasi krisis tersebut adalah dengan meningkatkan apresiasi masyarakat melalui pendidikan bahasa yang berkualitas.

Bagaimana negara ini menjadi negara maju jika kaum penerusnya tidak memiliki attitude yang baik dalam berbahasa,  seperti kata pepatah (Tanpa mempelajari bahasa sendiri pun orang takkan mengenal bangsanya sendiri) "Pramoedya Ananta Toer".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun