Orang Lain Menjadi Lantaran Pahala Kita
By: M. Saiful Kalam
Manusia pada dasarnya tidak bisa sombong, sebab diputuskannya seorang hamba Allah masuk surge, pasti ada penyebab/lantaran. Salah satu penyebab manusia itu masuk surge adalah karena orang lain atau makhluk lain.
Contoh begini, seorang wanita pezina pada zaman dahulu yang hendak bertaubat. Suatu saat, ketika ia menemukan sumur dan kehausan, ia mengambil air dengan terompah (sandal zaman dulu).
Saat itu, ada seekor anjing datang yang juga sama-sama merasakan kehausan. Karena merasa kasihan, wanita pezina tersebut memberikan terompahnya supaya anjing tersebut bisa minum.
Singkat cerita, ketika wanita pezina meninggal, Allah memberitahunya bahwa taubatnya diterima dan masuk surga sebab anjing tersebut. Anjing tersebut menjadi saksi bahwa si wanita pezina telah benar-benar bertaubat atas semua kesalahannya.
Artinya, seseorang itu tidak serta-merta bisa menyombongkan ibadah pribadi (ex: sholat munfarid) (bukan ibadah muamalah/sosial) meski jumlahnya banyak. Sebab, orang bisa masuk surge itu karena rahmat Allah, bukan pahala banyaknya.
Ada seorang ahli ibadah sholat yang giat beribadah hingga usia 60 tahunan. Ia merasa yakin bahwa ia pasti masuk surge karena amalannya dan tidak melakukan dosa.
Singkat cerita, ketika ahli ibadah tersebut meninggal dan bertemu Allah, Allah memberikan surga hanya selama 60 tahun, tidak selamanya. Lantas si ahli ibadah berkata, bahwa ia sudah beribadah dan tidak melakukan dosa, mengapa masuk surganya hanya 60 tahun, tidak selamanya. Ini tidaklah adil.
Allah pun menjawab, bahwa jika kamu ingin adil, maka ibadahmu 60 tahun dibalas sama/persis dengan surge 60 tahun. Kalau ingin masuk selamanya, maka ibadahmu sama sekali tidak bisa menukarnya dengan surge, hanay dengan rahmat-Ku lah kamu bisa masuk surge selamanya.
Nah, hal itu menujukkan jika orang bisa masuk surge itu karena rahmat Allah. Dan cara mendapatkan ramha Allah bisa dengan membantu kesusahan manusia atau makhluk yang lain.