Mohon tunggu...
M. Saiful Kalam
M. Saiful Kalam Mohon Tunggu... Penulis - Sarjana Ekonomi

Calon pengamat dan analis handal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lebih Susah Mana Belajar dan Bekerja?

8 Agustus 2022   16:55 Diperbarui: 8 Agustus 2022   17:01 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lebih Susah Mana Belajar dengan Bekerja?

By: M. Saiful Kalam

Belajar pada dasarnya adalah aktivitas otak, sedangkan bekerja pada dasarnya adalah aktivitas fisik. Belajar adalah proses mendapatkan ilmu, sedangkan bekerja proses mendapatkan uang.

Dua hal tersebut jika dikaji mana yang lebih sulit, tentu tiap individu berbeda-beda jawaban. Menurut penulis, belajar memiliki kesulitan bahwa individu harus memiliki kemampuan memanajemen waktu untuk mengerjakan tugas, belajar bab baru, menghafal, menulis, dan sebagainya dengan baik.

Jika tidak dimanajemen dengan baik, maka belajar lebih sulit. Dan berujung dengan perkataan, "Ah, lebih enak bekerja ketimbang belajar. Sudah harus banyak soal yang diselesaikan, udah gitu gurunya begitu lagi."

Sedangkan jika bekerja, maka sebenarnya hamper sama dengan diatas, yaitu harus memiliki manajemen emosi dan mood yang baik. Bekerja juga tidak mudah dan kadang tidak sesuai ekspetasi, kadang dihadapkan dengan bos galak, gaji yang tidak sesuai kebutuhan rumah tangga, teman toxic, kadang mau melamar perusahaan laih banyak penolakan, dan sebagainya.

Akhrinya berujung pada perkataan, "Ah, lebih mending belajar. Bisa duduk manis di kelas sambal mengantuk-ngantuk, bisa bercanda dengan teman dan bermain."

Jika tujuan Anda belajar itu bergurau dan mencari teman tongkrongan, maka Anda salah jalur. Jika bekerja mencari tempat ber-AC dan gaji tinggi, itu juga salah jalur.

Yang pasti, sesuatu mudah dan sulit itu tergantung individu. Orang yang mudah mengeluh akan merasa bahwa belajar dan bekerja itu sama'' susah dan capek.

Tapi berbeda dengan orang yang mudah bersyukur, apapun kondisinya ia selalu melakukan dengan maksimal dan sepenuh hati.

Belajar itu untuk membangun masa depan yang lebih cerah. Sebab, dengan ilmu nasib orang itu bisa berubah, yang dari awalnya tidak punya apa-apa menjadi punya. Butuh puluhan tahun belajar agar bisa merasakan manfaatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun