Mohon tunggu...
M. Saiful Kalam
M. Saiful Kalam Mohon Tunggu... Penulis - Sarjana Ekonomi

Calon pengamat dan analis handal

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Maling Aja Masih Tau Diri dan Punyai Hati

8 Agustus 2022   15:54 Diperbarui: 8 Agustus 2022   15:58 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Maling Aja Masih Tau Diri dan Punya Hati

By: M. Saiful Kalam

Kali ini merupakan cerita saat penulis berkunjung ke rumah nenek. Ditengah-tengah pembicaraan, nenek bercerita jika tiap kali ia berangkat ke pasar pagi hari, selalu ada barang yang hilang.

Padahal, rumah sudah dikunci dengan rapat dan digembok. Akan tetapi, dengan mudahnya 'si maling' menerobos masuk dan mengambil barang di dalamnya.

Yang menjadi aneh, barang yang ia ambil hanya sekedar butuhnya saja. Padahal, di dalam rumah ada barang mahal, katakanlah televise, tetapi justru tidak diambil. Yang diambil barang-barang yang tidak mahal.

Juga, gembok yang dibobol kembalikan pada sedia kala. Jadi, ketika nenek pulang dari pasar, nampak seperti tidak ada apa-apa pada pintu dan gemboknya.

Penulis memahami cerita yang terjadi dan mendengar nasehat, bahwa yang menjadi maling adalah justru anak dari tetangga dekat. Bahkan dalam lubuk hatinya, ia telah memaafkan seluruh kesalahan almarhum orang tua si anak dan anak yang menjadi maling tersebut.

Meski demikian, karena saudara kandung saya dari nenek itu banyak, di rumah disediakan CCTV. Tujuannya untuk memantau siapa dan apa saja yang terjadi dalam rumah.

Ditambah lagi, nenek di rumah sendirian, tidak ada yang menemani tiap harinya. Hal itu disebabkan semua anaknya (orang tua) sibuk bekerja dan berdomilisi luar daerah. Sedangkan cucunya (penulis dan anak lain) sibuk belajar dan bekerja juga.

Hal yang bisa penulis ambil dari kejadian diatas, ternyata seorang maling pun masih tau diri dan punya hati. Ia mencuri dengan sembunyi-bunyi, tidak terang-terangan dan barang yang diambil sesuai kebutuhan.

Tapi tetap,bukan dari cerita diatas membenarkan perilaku mencuri, jelasbahwa mencuri itu merupakan tindakan yang tidak diperbolehkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun