Referensi: kitab kuning
Apa itu ilmu tafsir? Tafsir sendiri adalah ilmu yang membahas mengenai penjelasan lebih lanjut tentang isi Al-Qur'an. Untuk mendukung pemahaman ilmu tafsir, maka wajib bagi seorang penafsir sudah paham diluar kepala mengenaj ilmu nahwu dan shorof.Â
Jadi kayak ilmunya itu ada sekuel penggunaannya.Â
Kalau Anda mahir ilmu tafsir, maka bisa lanjut level ke ilmu takwil. Takwil sendiri memiliki pengertian yang hampir sama, akan tetapi ia lebih mendalam. Ibarat ilmu tafsir itu kulit kacangnya, kalau ilmu takwil itu kacangnya sendiri atau isinya.
Secara kaidah dasarnya, penafsiran Al-Qur'an itu ada 3, yaitu diantaraya:
Pertama, tafsir Al-Qur'an dengan Al-Qur'an (biasanya disebut tafsir bil ma'sur).Â
Contohnya ada pada surat Al-Fatihah ayat 6 yang berisi pertanyaan apa itu shirotol mustaqim (jalan yang lurus) . Kemudian, Allah menjawab-Nya pada ayat 7 yang berbunyi
"yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) merrka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
Kedua, tafsir Al-Qur'an dengan Hadist.Â
Contohnya adalah kewajiban shalat. Dalam Al-Qur'an tidak dijelaskan dengan jelas dan spesifik bagaimana cara pelaksanaan shalat. Hal itu kemudian ditafsirkan dengan sabda Nabi Muhammad yang berbunyi,Â
"Shalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat." (HR. Bukhari)Â
 Ketiga, tafsir Al-Qur'an dengan Ar-Ra'yi (dengan ilmu lainnya). Tafsir ini mengandung perdebatan para ulama, ada yang membolehkan dan ada yang tidak. Yang menyatakan tidak itu punya alasan karena Al-Qur'an itu pembawanya adalah Rasulullah, tidak pantas manusia biasa untuk memberikan tafsir.Â
Soalnya, dikhawatirkan akan terjadi penyimpangan makna Al-Qur'an. Yang memperoleh punya dalih bahwa Ar-Ra'yi (pemikiran) itu diperbolehkan asal memiliki keilmuan yang tinggi. Jadi harus selevel ulama senior yang boleh memberikan tafsir Ar-Ra'yi.Â
 Contohnya ada pada kitab tafsir Jalalain, karangan Imam As-Suyuti. Di sana membahas dari tafsir dari awal surat sampai akhir surat.Â
Dan Keempat, Al-Qur'an dengan Al-Isyari (makna batin/tersirat, bisa juga disebut bagian dari ilmu takwil). Kalau yang ini, penulis masih belum tahu contoh dan detailnya. Itulah sedikit yang bisa penulis bahas.
By: M. Saiful Kalam