Referensi: kitab kuning
Kalau kemarin penulis membahas mengenai ibunya bahasa Arab, sekarang tentang anaknya, yaitu ilmu shorof. Apa itu shorof? Shorof sendiri diartikan sebagai ilmu yang membahas perubahan bentuk kata dengan tujuan yang berbeda-beda.Â
Kalau anak pondok, biasanya ilmu shorof ini disuruh oleh ustadz mereka untuk dihafalkak secara langsung. Biasanya awalannya begini,Â
"fa'ala-yaf'ulu-fa'lan-(wa) maf'alan-(fa huwa) fa'ilun-(wa dzaka) maf'ulun-uf'ul-(la) taf'ul-maf'alun-mif'alun."
Apa artinya kalau begitu? Baik, hafalan seperti adalah untuk mengertk mengenai bentuk perubahan kata atau shorofnya itu sendiri. Kalau diurut, maka bentuk katanya sebagai berikut,Â
"fi'il madhi-fi'il mudhari-mashdar ghairu mim-mashdar mim-isim fa'il-maf'ul bih-fi'il amr-fi'il nahi, isim alat-isim zaman/makan."
Mungkin terdengar njelimet bagi orang awam, tapi sebenarnya mudah saja. Fi'il Madhi sendiri memiliki arti kata kerja lampau. Fi'il Mudhari itu kata kerja sekarang. Mashdar itu kata kerja juga, tapi tidak memiliki waktu, dan menjadi sumber bagi kata kerja.Â
Mashdar terbagi dua, yaitu ghoiru (tidak ada) mim dan (ada) mim. Isim Fa'il itu orang/pelaku. Maf'ul Bih itu keterangan. Fi'il Amr itu kata perintah. Fi'il Nahi itu kata berisi larangan. Isim Alat itu sebagai alat. Isim zaman/makan itu artinya waktu/tempat.
Jadi, untuk kata fa'ala sendiri memiliki 10 perubahan bentuk kata. Setiap perubahan memiliki fungsi dan kedudukan tersendiri. Contoh,Â
"kataba katibun kitabun"
Jangan bingung ya, itu artinya begini,Â