Mohon tunggu...
M. Saiful Kalam
M. Saiful Kalam Mohon Tunggu... Penulis - Sarjana Ekonomi

Calon pengamat dan analis handal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Shalatlah Walau Sibuk Bekerja!

23 September 2021   16:07 Diperbarui: 22 November 2021   11:42 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Referensi: kitab kuning

Nabi Muhammad SAW bersabda: "Sholat adalah tiang agama, barang siapa mendirikannya, maka sungguh ia telah menegakkan agama (Islam) itu dan barang siapa meninggalkannya, maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu." (HR. Baihaqi).

Pada sabda beliau dijelaskan bahwa shalat diibaratkan sebagai tiang. Seberapa pentingnya sih tiang itu. Kalau kita mengamati rumah, maka setidaknya untuk lantai satunya, membutuhkan 5-8 tiang yang menyangganya. 

Kalau ada satu tiangnya saja yang ambruk, lantas apa yang terjadi? Tentu bagian yang disangga akan ambruk. Itu masih satu tiang, bagaimana kalau semua tiang penyangganya ambruk. Ya rumahnya juga ikutan ambruk. 

Nah, maka tidak salah ada perkataan kalau muslim (orang Islam) itu dilihat dari sholatnya. Maksudnya apa? Ya esensi Islam itu dari ibadah yang bernama shalat itu. 

 Memang ada 5 rukun Islam yang ada, yaitu syahadat, sholat, zakat, puasa, dan haji. Nah, kalau penulis ibaratkan, sholat itu ujung tombaknya dari senjata. 

Ibadah yang lain beberapa memang ada yang tidak diwajibkan bagi sebagian kaum muslim (seperti zakat dan haji). Tapi untuk urusan sholat, Rasulullah sangat memberikan perhatian khusus. 

Apa kemarahan Rasulullah terbesar ketika menghadapi kkaumny? Bukan masalah seberapa banyak zakatnya, seringnya haji, tapi shalat. Beliau kalau tahu ada kaumnya yang tidak shalat, apalagi orang yang beliau kenal, beliau marahnya luar biasa. 

Kenapa marahnya beliau sampai sedemikian? Karena shalat itu tolak ukur keislaman seseorang. Ya kasarannya, kalau ada yang sholatnya bolong, maka menghancurkan citra agama Islam. 

Penulis ibaratkan seperti itu. Seorang manajer perusahaan ketika hendak melakukan kunjungan dan pengawasan, ternyata ia tahu beberapa karyawannya ada yang bolos kerja. Apa reaksi si manajer tersebut? Ya marah besar lah. Bahkan ia taks segan-segan untuk memecat karyawannya yang bolos kerja hari itu, meski ia dikenal berjasa banyak di perusahaan. 

Pengibaratan itu sama halnya dengan hati. Manajernya itu seperti Rasulullah (hanya sebagai gambaran saja, Rasulullah sangat tidak pantas disandingkan dengan manusia siapa-pun di muka bumi), karyawannya itu umatnya, dan perusahaan itu agama Islam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun