Referensi: artikel
Matematika, mata pelajaran yang sulit san menjadi momok bagi seluruh murid di Indonesia. Bagaimana tidak, dari 40 anak di kelas, mungkin yang ahli dan bisa matematika dihitung jari.Â
Kasus remidi dan nilai jelek saat ulangan matematika juga sering dialami oleh murid. Meskipun sudah menjalani remidi, tetap saja pelajaran yang satu ini sangatlah sulit untuk ditaklukan.Â
Penulis sendiri sebenarnya dulunya ahli di bidang matemika. Tapi itu hanya sebentar saja yaitu, saat duduk dibangku SD. Penulis pernah dapat nilai tertinggi di matematika san nilai UN saat itu.Â
Tapi selepas SD, kemampuan matematika penulis agak menurun. Mungkin karena jarang pratice di rumah dan bobot kesulitan matematika tiap jenjang pendidikan itu semakin sulit, maka nilai yang didapat juga biasa-biasa saja, tidak tinggi. Ya meski tidak tinggi, tapi penulis jarang sekali mengalami remidi.Â
Mungkin sebagian bertanya dalam diri masing-masing, ngapain belajar matematika sampai komples kalau yang digunakan hanya ilmu tambah dan kurang.Â
Contohnya kalah misal jadi penjaga toko. Kan yang dipakai tinggal tambah dan kurangi aja. Itupun dibantu sama kalkulator. Jadi sepertj tidak berguna saja matematika yang selama ini dipelajari.Â
Eitss jangan salah, yang kita pelajari itu berguna kok. Mengapa bisa demikian? Karena matematika itu cakupannya akan luas. Kalau Anda duduk dibangku perguruan tinggi dan Anda lulus jadi sarjana serta mau melamar pekerjaan, maka matematika ada gunanya kok.Â
Berikut beberapa profesi yang menuntut pelamarnya ahli di bidang matematika,Â
1) Pegawai Statisik
Pekerjaan seperti ini dapat ditemui pada ASN di Badan Pusat Statistik (BPS). Kalau dibangku kuliah, ada jurusan yang namanya D III/D IV Statistik. Ya kuliahnya berkisar 3-4 tahun.Â