Mohon tunggu...
M. Saiful Kalam
M. Saiful Kalam Mohon Tunggu... Penulis - Sarjana Ekonomi

Calon pengamat dan analis handal

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Hobi Tidak Mengenal Gaji

19 September 2021   13:18 Diperbarui: 22 November 2021   12:29 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Referensi: pengalaman pribadi dan artikel

Apa motif seorang pegawai atau karyawan untuk mau bekerja keras di perusahaan? Salah satunya adalah motif uang atau biasa yang dikenal dengan gaji. Ya, memang gaji adalah motif utama dan menjadj mayoritas seluruh pekerja yang ada. 

Omong kosong kalau pekerja yang bilang bekerja untuk mengabdi semata. Gaji tetap nomor satu dan itu sah-sah saja. Sebab gaji itu menopang kehidupan seseorang. Istilah kasarnya, kalau enggak kerja, ya enggak dapat gaji. 

Kalau enggak ada gaji, ya enggak dapat hidup. Maka persamaannya adalah, Hidup=Bekerja

Akan tetapi, ada beberapa manusia yang rela melakukan sebuah pekerjaan tapi tidak digaji. Pekerjaan tersebut dinamai dengan hobi. Hobi sendiri adalah hal yang paling disukai dan sering dilakukan terus-menerus dan merasakan capai yang berarti. 

Contoh saja, saya punya hobi sebagai menulis. Saya sama sekali tidak merasakan capek atau pusing bila disuruh menulis 5 artikel dalam satu hari. Mungkin bagi sebagian orang, menulis dengan jumlah seperti itu membuat pusing. Tapi karena hobi, ya jalan-jalan saja. 

Kalau Anda punya satu pekerjaan tetap, maka penulis sarankan untuk punya waktu meluangkan hobinya. Istilah kerennya freelance. Ya beberapa instansi ada yang menggaji pekerja freelance nya untuk tiap hasil karya yang mereka buat. Tapi jumlahnya itu tidak seberapa dibandingkan pekerjaan utama. 

Lalu mengapa penulis menyarankan agar kita juga menyamni hobi disamping bekerja? 

Tujuan yang pertama tidak lain adalah sebagai fresh-mind. Ya istilah agar otak itu kembali fresh. Memang pada pekerjaam utama itu banyak capek dan jenuh. Maka, agar menyeimbangkan hal tersebut, hobi bisa menjadi salah satu alternatifnya. 

Mungkin Anda hobi menjajagi kuliner. Maka tidak mengapa Anda bisa membuat ulasan di Google Maps dan memasukkan foto postingan kegiatan saat kuliner. Ini adalah tujuan yang kedua. Disisi lain hobi sebagai fresh-mind, juga bisa menjadi ladang kebermanfaatan bagi sesama. 

Bayangkan kalau Anda mengulas sebuah angkringan. Berkat postingan Anda, angkringan tersebut yang awalnya sepi pengunjung bisa jadi ramai. Itu sudah menjadi ladang amal langit Anda. Kalau amal langit, yang membalas bukan lagi sesama manusia, tapi Allah-lah yang langsung membalas perbuatan baik Anda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun