Nah, apa sih yang dimaksud dengan berkualitas dalam menggunakan waktu malasnya? Salah satunya adalah fokus untuk liburan.
Maksudnya adalah liburan itu kan bukan waktu untuk beraktivitas efektif, maka ia harus berfokus pada aktivitas santai. Nah, agar bisa berfokus pada aktivitas santai, maka seluruh kewajiban/tugas pada hari efektif harus diselesaikan semua pada hari itu juga.Â
Jadi, enggak ada istilahnya mengerjakan tugas di hari malas.
Kemudian, agar menambah kualitas hari malas kita, maka ada baiknya kita mengajak orang terdekat kita untuk liburan atau menghabiskan waktu bersama.Â
Seringkali, ketika kita berada di dekat orang terdekat (entah itu keluarga, pasangan, sahabat, dsb), vibes atau suasananya itu berbeda.Â
Bedanya mengobrol antara orang lain dengan orang terdekat adalah di rasa. Kalau orang terdekat, ngomong ke sana-sini dan membuat lelucon konyol itu mudah dilakukan.Â
Dan pasti kita memiliki satu teman yang mampu membuat kita untuk tertawa akan kekocakannya dan tingkah lucunya.
Nah, hari yang tepat dan yang sering orang pilih adalah hari Minggu. Kalau Anda melihat seluruh tempat wisata, hari tersebut pasti ramai orang.Â
Dan beberapa tempat menyediakan diskon untuk weekend. Ya namanya juga strategi marketing agar bisa menarik pengunjung banyak.
Oh iya, dan cara lain agar kualitas hari malas kita baik adalah dengan traveling atau plesir. Itu kenapa bisa meningkatkan mood kita adalah faktor mata. Mata kita yang jenuh akan tugas kantor atau sekolah, bisa terobati dengan pemandangan alam yang menenangkan dan segar. Terlebih kalau wisata alam, dampaknya akan sangat signifikan kepada mood kita.
Ambil saja plesir ke pegunungan. Di sana pasti kita akan capek untuk mendaki. Tapi hal yang paling dicari adalah foto di puncak dan di sepanjang spot foto di bawah. Memang benar mendaki capek, tapi dijamin deh bakal buat mood naik. Tertarik untuk mencoba?
by: M. Saiful Kalam
