Mohon tunggu...
M. Saiful Kalam
M. Saiful Kalam Mohon Tunggu... Penulis - Sarjana Ekonomi

Calon pengamat dan analis handal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Siapa Teman yang Patut Dipertahankan?

3 September 2021   07:46 Diperbarui: 22 November 2021   23:03 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Referensi: pengalaman pribadi dan teman penulis

Tulisan ini enggak bermaksud memecah-belah pertemanan ya. Penulis tetap memegang prinsip yang diajarkan oleh para pendahulu kita, Nabi Muhammad, yaitu ajaran beliau yang mengatakan, 

"Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi," (HR. Bukhari-Muslim)

Dan, kalimat itu benar adanya dan penulis alami langsung. Saat itu, penulis pernah istilah memutuskan untuk tidak tegur sapa dan berkomunikasi dengan penulis. 

Hasilnya, beberapa urusan penulis kayak dipersulit begitu saja. Baru ketika penulis berusaha untuk membuka diri dan menjalin silaturahmi lagi akhirnya urusan entah kenapa itu menjadi mudah begitu saja. 

Lanjut ke pembahasan awal, bahwa circle pertemanan itu sangat mempengaruhi prestasi baik saat kita belajar atau bekerja. Ambil contoh, penulis pernah saat kelas 3 SMA, berusaha untuk duduk disatu meja yang anaknya itu rangking suasana. 

Akhirnya, yang terbawa adalah suasana bersaing dan ingin menjadi yang terbaik. 

Bahkan, apa pepatah yang mengatakan bahwa kepribadian seseorang itu bisa dilihat dari teman sekitarnya. Apakah itu benar? Benar ternyata. 

Lantas, apakah salah bila kita berteman dengan teman dalam notabene 'toxic'? Tentu tidak. Lantas, apa yang harus kita lakukan? Kalau menjauhi mereka, tentu kita sudah salah. Sebab, itu bertentangan dengan prinsip di paragraf awal tadi tentang keutamaan silaturahmi. 

Lantas apa yang harus dilakukan? Tentu kita harus memfilter teman berdasarkan cita-cita dan pandangan kita. Beberapa tipe teman yang berada di sekeliling kita adalah sebagai berikut:

Tipe yang pertama,

Ada teman yang sukanya menggosip tiada henti, tapi kalau masalah loyal ke teman jangan diragukan. Tapi sayang, mereka tidak sepandangan dengan kita. Dan kalau ngobrol ya topiknya itu-itu aja.

Tipe yang kedua, 

Yaitu teman mereka yang sepandangan dan sevisi dengan kita. Bila kita berada didekatnya, kita senantiasa terpacu dan berkobar semangatnya. Kalau diajak ngobrol, maka selalu saja nyambung dan gampang bicara ganti topik. 

Dua tipe teman tersebut patut dijaga semua. Mengapa demikian? Karena ya ada pada paragraf awal tadi. Semua teman itu membawa rezeki dihidup masing-masing, entah itu jumlahnya kecil atau besar. 

Cuman, yang penulis tekankan adalah masalah waktu. Kalau sebagian waktu kita habis untuk teman tipe satu, maka kita harus siap menerima resikonya, yaitu tidak bisa jadi orang sukses yang seperti kita inginkan

Kalau kita menghabiskan waktu untuk teman tipe satu, maka resikonya kita enggak bisa sering guyon dan gampang mengeluh. Biasanya temen tipe ini kalau diajak sering curhat agak susah. Ya mereka benar-benar fokus dan abai pada masalah. 

 Nah, kan pepatah juga berkata, "Hidup itu pilihan." Ya berarti kita tinggal pilih saja, mana yang sesuai dengan kita. Akankah kita menghabiskan banyak waktu kita untuk teman tipe pertama atau teman tipe dua?

By: M. Saiful Kalam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun