Mohon tunggu...
Muhammad Rofy Nurfadhilah
Muhammad Rofy Nurfadhilah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis dan membaca merupakan cara yang paling elok dalam membunuh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Bekerja di Perusahaan Teman, Bagaimana Seharusnya Anda Memposisikan Diri?

21 Februari 2021   12:50 Diperbarui: 21 Februari 2021   13:07 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Foto: asset.kompas.com)

Di tengah pandemi yang belum berakhir tak sedikit dari Anda yang terdampak PHK, eksesnya Anda harus kembali memeras otak agar tetap bertahan dalam memenuhi kebutuhan. Memilih untuk berbisnis atau bekerja merupakan keputusan yang harus Anda ambil. 

Tak sedikit, karena terkendala umur dan hal lainnya, sebagian dari Anda memilih jalan yang cepat dengan memanfaatkan link pertemanan untuk kembali memperoleh sebuah pekerjaan.

Bekerja di lembaga atau perusahaan yang dimiliki oleh seorang teman, baik teman dulu ketika sekolah maupun kuliah, misalkan, merupakan kebahagiaan tersendiri. Selain tak perlu banyak tes ini itu untuk masuk menjadi karyawan, juga tak perlu lama menjalin keterikatan emosional dengan Sang Pemilik. 

Namun, terlepas dari keuntungan tersebut, bagaimana seharusnya Anda memposisikan diri ketika harus bekerja di perusahaan milik seorang teman?  

Perusahanaan yang dimiliki oleh seorang teman tetaplah sebuah perusahaan dengan organisasi dan sistem yang sudah mempunyai AD/ART tersendiri, maka hal pertama yang harus Anda sadari yaitu dengan memposisikan diri seprofesional mungkin sebagai seorang karyawan yang telah diposisikan oleh HRD beradasarkan analisis kemampuan dan pengalaman Anda.

Sekalipun teman Anda merupakan atasan Anda, maka dengan memposisikan diri sebagai bagian dari karyawannya merupakan hal yang paling elok. Sekalipun dulu, atasan Anda merupakan sahabat Anda yang telah lama tak berjumpa dan kini dipertemukan kembali dalam sebuah ikatan pekerjaan di perusahaan yang dibangunnya.

Ketika berada di dalam kantor atau dalam kontek pekerjaan, maka bersikap dan berkomunikasilah seperti layaknya karyawan dan atasannya. Memberi saran jika diminta, dan tak "sok tahu" merupakan harga mati ketika Anda dalam posisi tersebut.

Teman Anda, tetaplah atasan Anda dalam konteks pekerjaan. Dan, tetap menjadi teman Anda dalam kontek non pekerjaan. Menghindari sikap SKSD (So Kenal So Dekat) bagi Anda, apalagi berada di dalam kantor, merupakan bagian dari keprofesionalan Anda.

Hal yang tak kalah penting adalah belajar memahani teman Anda yang kini menjadi atasan Anda tersebut. Ngepoin kehidupan dan masalah seorang teman memang hal yang lumrah, namun Anda tak perlu ikut campur masalahnya jika tak diminta untuk memberikan pendapat, nasihat dan masukan. Hal ini, jika tidak dipahami, akan mengganggu kenerja Anda bersamanya.

Dengan memposisikan diri Anda sebagai karyawan dalam kontek pekerjaan dan seorang teman yang care dalam konteks pertemanan merupakan kecerdasan emosional yang tak bisa dispelekan untuk terus dipelajari dan dikaji. Hal ini, merupakan bagian terpenting ketika saat ini atau di kemudian hari Anda berniat bekerja di perusahaan teman Anda. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun