Mohon tunggu...
Muhammad RizqulAdhim
Muhammad RizqulAdhim Mohon Tunggu... Operator - Operator

Seng Reti Namung Gusti....!!!!!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Setianya Belajar di Lembaga Pendidikan yang Begitu Unik"

10 Juli 2019   11:45 Diperbarui: 10 Juli 2019   13:22 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembaiatan kepala se-YAPIDU-dokpri

Yayasan Perguruan Islam Darul Ulum Kalingga atau yang sering di sebut YAPIDU Kalingga  adalah sebuah lembaga pendidikan yang bertempat di desa Bandungharjo lebih tepatnya di tengah-tengah desa Bandungharjo dukuh Mrican, YAPIDU Kalingga adalah lembaga pendidikan yang mengelola banyak pendidikan mulai dari KB,TK,MI,MTs,MA,dan SMKT bahkan tidak hanya pendidikan formal saja tapi juga ada pendidikan non formal yaitu pendidikan di pondok pesantren (pembelajaran kitab kuning)

Yayasan perguruan Islam Darul Ulum Kalingga (YAPIDU Kalingga) sebuah lembaga yang unik bagi saya karena apa, karena lembaga pendidikan itu memiliki gedung sendiri-sendiri yang tidak di satu tempat, lebih tepatnya dibagian Utara yang di tempati Madrasah Ibtidaiyah (MI 02), dibagian selatan ditempati Madrasah Ibtidaiyah (MI 01) dan sebelah Utara MI 01 di tempati Madrasah Tsanawaiyah (MTs) dan di tengah-tengah desa Bandungharjo di tempati Madrasah Aliyah & SMKT Darul Ulum, Walaupun tidak satu tempat tapi tujuannya sama yaitu untuk menuntut Ilmu, seperti itulah Wali Songo dulunya menyebarkan Islam ada yang di Jawa timur Jawa tengah dan juga Jawa barat, Walaupun berbeda tempat tujuanny sama yaitu menyebarkan Agama Islam.

Dari keunikannya  itu saya tertarik untuk ikut belajar bersama di Yayasan perguruan Islam Darul Ulum Kalingga , lembaga yang saya tempuh pertama kali yaitu TK TA 01 yang bertempat di Desa Bandungharjo bagian selatan, dulu pada saat saya TK jabatan kepala di pegang oleh beliau Ibu Wiwik ulwiyah disamping kepala beliau juga mengajar di kelas, beliau sangat mengenang karna kebikannya saat mengajar (hehehehe),selain itu juga ada beliau ibu Fatimah yang juga sangat mengenang karena menurut saya salah satu guru yang sangat di takuti oleh murid-muridnya entah takut sebab apa?..(hehehe di istilah Jawa nyebutnya galak), banyak ilmu yang saya dapat di TK TA 01 yang Sampai sekarang masih saya ingat walaupun itu hanya bernyanyi setiap kali pembelajaran.

Setelah menempuh pendidikan di TK TA 01 saya melanjutkan di Madrasah Ibtidaiyah(MI 01) yang lebih tepatnya di desa Bandungharjo Tengger sebelah selatan, di MI 01 pada saat itu kepala sekolahnya dipegang oleh beliau Bapak Muhammad Zuhri S.Pd.I, sampai kelas 6 masa jabatannya habis dan digantikan oleh beliau Bapak Sufyan Mansur M.Pd.I, pada saat di MI ketika berangkat sekolah selalu jalan kaki karna jarak dari rumah sampai sekolahan tidak terlalu jauh, setiap kali berangkat selalu mengenang karna di sepanjang jalan ketika musim mangga selalu mengambil mangga seseorang tanpa sepengetahuan orangnya. (hihihi masa2 kecil di ma'lumi aja),  dan juga setiap pulang sekolah selalu seperti itu juga (hehehe). 

Banyak pengetahuan yang saya peroleh dari MI yaitu salah satunya saya bisa menghafal do'a kunut dengan cepat dari 35 siswa yang pada saat itu hafalan yang di ampu oleh beliau Bapak Ridwan M.Pd.I salah satu guru yang ditakuti oleh siswanya setiap kali pembelajaran. :-) , entah takut karna apa saya juga nggak terlalu paham. 

Selain beliau juga ada Bapak Kaswidi M.Pd.I yang pada saat itu mengajar di kelas 6, beliau salah satu guru favorit dan juga guru yang paling ganteng di MI saat itu menurut teman-teman semua karena setiap kali mengajar selalu mudah untuk di pahami dan di ingat, begitu besarnya wibawa beliau setiap kali di ajar tidak ada yang gaduh apalagi tidur. (Istimewanya beliau hehehe). 

Singkat cerita saya kemudian lulus dari madrasah ibtidaiyah 01 kemudian saya melanjutkan lagi ke MTs Darul Ulum juga di bawah naungan YAPIDU, di MTs pertama kali saya ragu /minder karna berkumpul dengan siswa banyak dan dari berbagai sekolahan, seiring berjalannya waktu rasa ragu/minder itu hilang karna sudah sedikit banyak mengetahui kemampuan dari teman-teman semua, pada saat itu MTs Darul Ulum kepala sekolahnya beliau Bapak Muhammad Zainuri S.Ag, M.Pd. yang saat ini juga ikut menjadi dosen di UNISNU Jepara, disamping jadi kepala beliau juga ikut mengajar, beliau orangnya sangat santai tidak pernah marah ketika mengajar kadang juga di selingi dengan canda tawa. 

Di MTs Darul Ulum dulu berlaku sistem poin bagi yang melanggar aturan madrasah, saya sering dapat poin karna terlambat masuk sekolah dan sebagai hukuman membaca Yasin di halaman, tapi semua itu sangat mengenang sampai sekarang, dan pembelajaran itu sangat bermanfaat karna mengajarkan disiplin waktu, disiplin waktu sangat penting tanpa di biasakan mungkin kesulitan, program yang sangat bagus yang di tetapkan di MTs pada saat itu. Dan sampai sekarang yang namanya tepat waktu tetap berlaku sampai kapan pun. 

Singkat cerita saya lulus dari Mts kemudian melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Madrasah Aliyah yang juga di bawah naungan dari YAPIDU (Setia banget sama darul Ulum hehehe), semakin tinggi pendidikan semakin banyak tanggung jawab yang harus di lakukan. Di MA banyak tantangan yang harus saya lewati, pertama saya menyesuaikan diri dengan lingkungan di MA karna dari segi lokasi dan suasananya sangat beda dengan sebelumnya entah karna apa pada saat itu saya belum tau, lama kelamaan saya mengetahui siswa-siswa pada takut dengan beliau K.H. Ubadillah Noor Umar yang memang sangat disiplin dari segi apapun, beliau memang keras,displin, dan juga sangat berwibawa, dari semua sifatnya itu tujuannya semua baik ingin mendidik siswanya agar memiliki rasa tanggung jawab penuh dengan apa yang dilakukan. 

Dulunya setiap kali di hukum saya selalu marah karna merasa sakit hati karna hukumannya beda dari guru2 yang lain, seiring berjalannya waktu sampai saya lulus saya baru sadar bahwa semua yang di lakukan beliau sangat bermanfaat di kemudian hari, kadang punya pemikiran ingin kembali seperti dulu lagi kalau sudah merasakan kemanfaatan seperti ini.

 Beliau berpesan kepada teman-teman semua yang sudah di wisuda pada saat itu, pesannya tidak banyak hanya satu yaitu "ngger Ojo nganti ninggal sholat berjama'ah"  pesan beliau hanya itu dan Alhamdulillah selalu teringat di memori otak saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun