Mohon tunggu...
Muhammad Rizki Ramadhan
Muhammad Rizki Ramadhan Mohon Tunggu... Programmer - Mahasiswa UIN-SU

Sederhana dengan menulis dan mendesain hal positif, kamu akan mendapatkan kebahagiaan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Cara Bersosial Media dalam Islam

4 Agustus 2020   20:03 Diperbarui: 4 Agustus 2020   21:01 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Jika kita berbicara mengenai media social tentu saja sudah tidak asing, di zaman sekarang, siapa yang tidak memiliki media sosial? Media sosial merupakan hal yang sangat umum. Orang-orang mungkin akan merasa aneh jika seseorang tidak memiliki satu akun media sosial apa pun. Fungsinya yang berawal sebagai media bersosialisasi mengalami perubahan dan peningkatan hingga bisa menjangkau aktivitas seseorang dalam banyak hal.

Dengan media sosial, orang bisa menjual dan membeli berbagai barang, mencari pekerjaan, atau memamerkan kemampuan dan bahkan menjadi platform portofolio sebagai deskripsi diri. Pembahasan di media sosial pun tidak lagi tentang hal-hal yang remeh, tapi bisa menyangkut apa pun. Yang tidak jarang pula, menimbulkan masalah bagi sebagian orang. Semakin banyak yang dibahas, semakin banyak orang, tentu semakin besar pula kemungkinan masalah yang bisa ditimbulkan. Lalu, apakah media sosial penuh dengan masalah? Adanya masalah ataupun tidak tergantung bagaimana setiap orang menggunakannya. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya kita mulai belajar cara menggunakan media sosial secara bijak agar terhindar dari drama atau konflik yang melelahkan.

Pada dasarnya manfaat media sosial media adalah wadah silaturahmi bagi setiap penggunanya, silaturahmi sendiri merupakan aktivitas yang dianjurkan oleh agama Islam. Hukum silaturahmi menurut islam sendiri adalah wajib. Anda bisa bayangkan bukan sebelum adanya media sosial untuk menjalin silaturahmi jarak jauh itu rasanya sangat sulit? Dengan adanya kemajuan teknologi, aktivitas silaturahmi bisa tetap terjalin meskipun anda terpisahkan jarak yang jauh dengan orang tua, keluarga, saudara, dan teman.

“Bahwasanya ada seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku tentang sesuatu yang bisa memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka,” maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh dia telah diberi taufik,” atau “Sungguh telah diberi hidayah, apa tadi yang engkau katakan?” Lalu orang itupun mengulangi perkataannya. Setelah itu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu pun, menegakkan shalat, membayar zakat, dan engkau menyambung silaturahmi”. Setelah orang itu pergi, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika dia melaksanakan apa yang aku perintahkan tadi, pastilah dia masuk surga.” (HR Bukhari dan HR. Muslim dari Abu Ayyub al-Anshari)

Terlepas dari itu, media sosial juga tak jarang banyak yang menyalahgunakannya, sehingga dapat merugikan orang tersebut atau bahkan merugikan orang lain. Dalam hal ini ada beberapa tips dan cara bijak dalam menggunakan media social :

1. Tidak Membagikan Informasi Pribadi

Di zaman sekarang ini, orang-orang bisa mendapatkan informasi mengenai seseorang dengan cepat. Pada hakikatnya, tidak masalah jika informasi tersebut tidak digunakan untuk hal-hal yang merugikan.  Tetapi, dengan banyaknya kasus kriminal saat ini, kamu perlu berhati-hati. Terlebih lagi jika membagikannya di media sosial, yang melihat tidak satu atau dua orang, tapi bisa ribuan hingga jutaan. Kita tidak pernah tahu informasi mana yang bisa menjadi sumber masalah dan dimanfaatkan orang untuk hal-hal yang tidak baik. Maka dari itu, sebisa mungkin hindari membagikan informasi mengenai kehidupan pribadi, seperti alamat rumah, kantor, atau detail dan jadwal kehidupan sehari-hari. Selain itu, alangkah baiknya juga kita lebih memperhatikan konten postingan kita, hindari postingan yang di dalamnya dapat berpotensi mengandung unsur riya, dalam alquran ditegaskan bahwa riya dapat menimbulkan kerugian di akhirat kelak bagi kita.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Baqarah : 264)

2. Memilah-milah Teman di jejaring sosial

Point utama yang ingin di sampaikan disini adalah bertujuan untuk mencegah tindakan-tindakan yang tidak di inginkan, terutama hal-hal yang merugikan kita ataupun orang lain, maka dari itu kita dituntut bijak dalam memilih teman di jejaring social. Bagi anak milenial punya banyak pengikut mungkin sesuatu yang membanggakan, tapi memiliki banyak teman di media sosial tidak selalu bermanfaat. Akan lebih baik kita mulai menyaring teman di media sosial dan pastikan kita berteman dengan orang yang memang dikenal. Hal ini bertujuan untuk mengurangi informasi pribadi yang tersebar secara luas demi menghindari kejahatan atau tindakan yang merugikan.

3. Cegah Akun-Akun Negatif untuk muncul di beranda kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun