Mohon tunggu...
Muhammad Rizkie
Muhammad Rizkie Mohon Tunggu... Politisi - Mahasiswa Hubungan Internasional

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Implementasi Strategi Perang Sun-Tzu dalam Berbisnis di Masa Sekarang

2 Desember 2021   18:05 Diperbarui: 2 Desember 2021   19:04 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kita semua tahu bahwa di dalam dunia Bisnis semua orang tanpa terkecuali pasti ingin memperoleh hasil yang maksimal atau bisa di bilang keuntungan yang sebaik mungkin untuk di dapatkan. Namun untuk mendapatkan itu haruslah mempunyai strategi khusus lalu meng aktualisasikan nya agar, apa yang di dapat sesuai dengan apa yang di rencanakan. Bahkan dunia bisnis ini bisa di sinonimkan dengan medan peperangan, karena bila penyusunan strategi kita dalam berbisnis kurang begitu matang maka, modal yang sudah di tanam akan hilang. 

Persaingan di dalam dunia bisnis begitu kejam, layaknya di medan peperangan bila gegabah dalam mengambil langkah maka berakbiat fatal, akan banyak kehilangan yang di dapat. "TIDAK ADA TEMAN ABADI DI DALAM BISNIS DAN TIDAK ADA MUSUH ABADI DI DALAM BISNIS". Maka dari itu jika mengingkan kesempurnaan atas perencanaan yang telah dibuat haruslah memiliki strategi -- strategi dalam berbisnis, pelaksanaan strategi perang oleh Sun Tzu bisa dijadikan acuan dalam berbisnis. Lalu bagaimana sebuah strategi perang di implementasikan di dalam dunia bisnis.?


Pada masa Tiongkok kuno sekitar 500 SM ada seorang jendral serta ahli di bidang strategi militer yang bernama Sun Tzu. Yang nama nya aksa lebih dikenal oleh kalangan orang banyak dengan sebutan sebagai pembuat traktat tentang taktik militer. The Art Of War/ Seni Peperangan juga familiar dengan sebutan The Thirteen Chapters atau Tiga Belas Bab. Dari segi pemikiran ide serta gagasan, seorang Sun-Tzu sering di identikan dengan aliran ber Mahzab Militer,The School of Military. 

Sebuah cabang filsafat yang mengutamakan kesigapan dan kesiapan militer dalam memegang teguh prinsip ketertibaan sosial dan kedamaian. Mahzab tersebut tumbuh dalam waktu periode musim semi dan musim gugur ( Spring and Autumn period ) sekitar tahun 7724 -- 476 SM. Ini merupakan bagian dari salah satu cabang filsafat utama Tiongkok kuno yang sering disebut Seratus Aliran Pemikiran, ( Hundred Schools of Thought ).


Periode pada masa-masa awal Musim Semi dan Gugur, di tiongkok semua tata perang ( warfare ) masih berkiblat pada norma Ksatria ( Chivalric Behavior ) sebagai adanya aturan militer tradisional yang sebelumnya telah di terapkan, selama dan setelah peperangan. Seiring berakhirnya waktu tersebut, kepatuhan pada tradisi militer ini malah makin membawa dampak frustasi pada semua pihak, mengingat tidak ada satupun negara bagian yang berupaya menundukkan  negara lain karena mereka seluruh nya memakai aturan militer serta sekaligus gaya perang yang persis sama.

Atas latar belakang tersebut karangan karya Sun-Tzu banyak dicari oleh semua orang karena dapat membantu memecahkan persoalan hambatan militer di masa saat itu, karena keterampilan peperangan tercantum berbagai arah yang gamblang tentang strategi mendapatkan kemenangan yang absolut melalui ikhtiar apapun yang sangat di perlukan. Rancangan fondasi taktik militer Sun-Tzu bisa jadi bermula dari pemikiran filosofis terdahulu atau memang di dasari oleh perjalanan hidup nya sendiri dalam mengikuti pertempuran peperangan yang di ikutinya.


Ada 4 langkah & siasat dalam bisnis dari ilmu keterampilan Sun Tzu dalam berperang yang bisa kita praktekkan secara langsung di dalam bisnis dan juga kehidupan kita sehari-hari:


1. Jika Anda memahami siapa musuh Anda dan siapa diri Anda, maka Anda tidak perlu khawatir akan hasil dari 100 pertempuran


Sebagai manusia kita harus tahu serta mengenali terlebih dahulu diri kita sendiri. Jika kita mengetahui diri kita sendiri, pastinya kita juga tahu kelebihan dan kekurangan yang ada pada dalam diri kita termasuk pula kelebihan dan kekurangan musuh. Maka kita tak perlu gentar untuk menghadapi serta bersaing dengan lawan -- lawan yang di jumpai. Di dalam dunia bisnis ini biasa dikenal atau disebut dengan analisa market, kita pula harus tahu siapa saja sih kompetitor -- kompetitor kita, seberapa kuat nya mereka. Lalu, seperti apa situasi dan kondisi diri kita sendiri. Menganalisa setiap kelemahan dan setelah itu memasuki celah yang bisa di masuki, akan tetapi kita juga harus bijak dalam memutuskan sebab, ada masa nya buat kita untuk berhenti sejenak lalu meneruskan nya kembali.


Dalam sebuah peperanagan ada kalanya menghindari kekuatan lalu serang kelemahan nya, tidak sedikit bisnis/usaha yang mengalami kegagalan karena mereka secara langsung berasing ber tatap -- tatapan langsung dengan bisnis besar yang telah memonopoli pasasr duluan, dan hasil nya atas apa yang telah  mereka lakukan hanya membuang tenaga, waktu dan uang saja. Maka dari itu cobalah untuk mencari pasar yang lebih kecil, memulai dari sesuatu yang kecil, lalu menguasi kawasan tersebut dan mulai meng ekspansi nya. Contoh saja seperti website/ blog yang memuat mulai dari kategori artikel yang lebih kecil, fokus kan menjadi yang terbaik dibidang tersebut, lalu meuas secara perlahan dan melampauinya.


2. Kecepatan adalah segalanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun