Mohon tunggu...
Muhammad Risman Pasigai
Muhammad Risman Pasigai Mohon Tunggu... -

Sederhana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai Golkar (Bukan) Partai Papa

18 Desember 2015   01:09 Diperbarui: 21 Desember 2015   19:52 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="PARTAI GOLKAR"][/caption]

Putusan MKD masih sangat hangat dan masih melekat di hati dan pikiran rakyat Indonesia, dimana MKD menjatuhkan sanksi kepada Setya Novanto dengan memberhentikan dari Kursi Ketua DPR RI, Tentunya ini adalah suatu peristiwa politik yang luar biasa di Indonesia, sangat memalukan untuk internal Partai Golkar karena secara nyata Setya Novanto di vonis bersalah dan melanggar etik belum lagi Kasus Papa Minta Saham menjadi trending topik di tanah air

Partai Golkar sebagai Partai yang mengantar Setya Novanto Menjadi Anggota dan Ketua DPR tentunya akan mengalami dampak politik yang sangat luar biasa, termasuk beredarnya di media social BOIKOT PARTAI PAPA, semakin menjatuhkan posisi partai pada titik yabg sangat rendah, belum lagi dinamika Papa Minta Saham berlangsung di tengah Partai Golkar lagi berjuang dalam menghadapi pemilihan Kepala daerah secara serentak, dan hasilnya sangat mengagetkan karena perolehan Partai Golkar dalam pilkada serentak sangat jatuh dan rontok tak berdaya

Oleh Nya Pimpinan Partai Golkar  harus mampu membaca tanda - tanda  zaman serta situasi kebatinan masyarakat dan kader golkar yag berjibaku dilapangan untuk bekerja meyakinkan publik bahwa golkar adalah partai yang mendepankan suara rakyat, sebagaimana semboyannya Suara Golkar Suara Rakya, ini harus menjadi perhatian pimpinan pusat golkar,

Secara organisasi di partai golkar Setya Novanto masuk dalam kategori melanggar asas PDLT (Prestasi, Dedikasi, loyalitas dan tindakan tercela) Partai Golkar sesuai Peraturan Organisasi Partai Golkar, sehingga Setya Novanto sebagai kader golkar tidak layak menjadi pimpinan di partai maupun penugasan kepartaian, Partai Golkar yang dalam dinamikanya selalu berpegan teguh pada sistem kepartaian yang selalu menempatkan sistem atau aturan sebagai sebuah landasan dalam mengambil keputusan organisasi, sejatinya Ketua Umum ARB dalam mengambil keputusan terkait penugasan Setya Novanto di DPR  sebagai Ketua Fraksi menjadikan asas PDLT sebagai landasan utama, termasuk meminta pertimbangan pengurus partai dan kader di setiap tingkatan maupun keluarga besar partai golkar karena ini menyangkut harkat dan martabat organisasi

Penunjukan Setya Novanto sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR RI sangat melukai dan tidak menghargai suasana kebatinan rakyat atau pemilih golkar secara nasional, Partai Golkar di DPR RI masih memiliki banyak kader yang memiliki kemampuan serta kwalitas untuk menduduki jabatan ketua Fraksi, ada, Rambe Kamrusan, Fadel Muhammad, Azis Syamsuddin, Titik Soeharto, Syamsuk Bachri dan masih banyak lagi kader - kader yang layak mendapatkan penugasan, jangan Ketua Umum Partai Golkar memberi kesan kepada publik dan kader partai bahwa seolah olah Setya Novanto adalah satu-satunya kader utama, partai ini tidak boleh tersandera oleh kepentingan satu orang sekelas Setya Novanto yang secara nyata telah melakukan tindakan yang memalukan yang memberikan dampak negatif kepada partai golkar

ARB sebagai Ketua Umum Partai Golkar harus lah mampu mengakomodir kehendak kader sertai suara rakyat, Jangan Korbankan Partai golkar hanya karena membela atau merasa tidak nyaman dengan Setya Novanto, Kita semua Paham kalaulah Setya Novanto banyak juga berbuat yang  terbaik untuk Partai Golkar, tetapi dengan situasi Partai Golkar yang dalam kondisi konplik dan gagal di pilkada serentak harus menjadi bacaan tersendiri bapak ketua umum ditengah partai ini dikecam oleh publik bahkandi tinggalkan oleh banyak kadernya, Ketua Umum harus berlaku adil dan jujur akan memimpin serta dalam mengambil kebijakan strategis partai, Partai Golkar Bukanlah Partai Papa, tetapi Partai Golkar adalah milik bangsa Indonesia

Sebagai Kader dan Pengurus Partai Golkar sangat miris dan kecewa melihat kehidupan Partai yang begitu amburadul, cenderung kebijakan partai hanya untuk kepentingan kelompok atau golongan tertentu secara internal, Golkar memiliki puluhan juta kader, Golkar BUKAN HANYA PARTAINYA PAPA, Ketua Umum Haruslah berlaku adil dan jujur dalam melihat situasi partai kita, dengan segala hormat saya sebagai kader sangat berharap kepada ketua umum untuk mengambil kebijakan strategis partai termasuk penempatan Setya Novanto sebagai Ketua Fraksi DPR adalah kebijakan yang sangat keliru dari seluruh kebijakan yang pernah ketua umum partai golkar putuskan, Besar harapan saya kepada ketua umum untuk menarik kembali kebijakan ini dan jangan mencitrakan kalau partai golkar hanya partai setya Novanto, selamatkan Partai Golkar dari keterpurukan yang sedang melanda partai ini, Partai kita lagi di hujat oleh publik, partai kita lagi sanksi oleh rakyat, pikirkanlah masa depan partai ini, sebagai kader muda yang masih memiliki harapan besar kedepan bersama partai golkar sangat berharap kepada ketua umum dan para pimpinan golkar untuk jujur dan sadar kalau partai tercinta ini lagi di uji untuk mampu bertahan menuju pemilu yang akan datang

Partai Golkar Harus Bangkit dari keterpurukan yang melanda partai ini, krisis kepercayaan publik yang semakin hari semakin tipis, Ketua Umum harus membaca dan menjadikan pertimbangan suara suara generasi muda, kami ingin partai ini besar dan selalu menjadi harapan rakyat Indonesia, jangan hilangkan kebangaan kami kepada partai ini hanya karena merasa tidak enak hati kepada satu orang kader, janganlah Partai ini disandera oleh libido kekuasaan Papa, Berikanlah kepada kami sebagai penerus partai cara dan metode dalam berpolitik yang baik dan berorganisasi yang ulet, kami mau pimpinan Golkar peka dengan situasi ini, yakilah Kami Generasi Muda Golkar selalau berpikir dan berharap partai Golkar selalau jaya dan terdepan dalam membela kepentingan rakyat

SUARA GOLKAR SUARA RAKYAT BUKAN SUARA PAPA SEMATA

Jakarta, 18 Desember 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun