Mohon tunggu...
Muhammad Risal
Muhammad Risal Mohon Tunggu... Editor -

Tertarik dengan ilmu politik, kebijakan pemerintah,kebudayaan,dan isu isu global. Mahasiswa Magister Administrasi Publik FISIP Universitas Mulawarman.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bang Karni Ilyas, Jurnalis Idealis Idola

21 September 2014   05:18 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:04 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Untuk ukuran zaman sekarang(baca: era pra dan pasca pilpres), jarang sekali kita melihat sosok jurnalis yang memiliki idealisme yang begitu kuat. Dari yang sedikit itu saya ingin sedikit mengulas tentang sosok jurnalis idealis idola saya, bang karni ilyas.

Entah kenapa, sejak awal tahun 2014 hingga sampai saat sekarang, bang karni ilyas sangat jarang terlihat di televisi. Biasanya, beliau memandu salah satu acara talk show yang membahas suatu permasalahan yang dilihat dari sisi hukum. Saya termasuk dari penyuka acara tersebut karena menghadirkan para pakar-pakar hukum yang kredibel di bidangnya. Tetapi, sangat disayangkan ketika dengung pilpres mulai terdengar keras dan koalisi-koalisi parpol mulai terbentuk, bang karni ilyas seperti menghilang begitu saja. Mungkin sebagian besar orang menganggap beliau tidak profesional karena sebagai salah satu host acara talk show yang berpengaruh di tanah air, bang karni tiba-tiba menghentikan atau mengambil cuti sementara dari pekerjaannya. Padahal jika dilihat dimana  tempat beliau bekerja, mudah saja acara tersebut dijadikan sebagai salah satu corong politik untuk mengarahkan dukungan kepada suatu parpol atau capres tertentu dimana ketua parpol tersebut yang memiliki stasiun tv tersebut.

Ini hanya tulisan ringan saya mengenai jurnalis idola saya ini. Bang karni ilyas tidak ingin idealisme beliau tergadai demi kepentingan politik sesaat. Siapa yang meragukan keprofesionalan bang karni ilyas tentu belum banyak mengetahui riwayat hidup beliau. Salah satu contoh profesionalnya bang karni adalah ketika meliput berita tentang pengejaran teroris di jawa tengah dimana beliau menjadi jurnalis pertama yang melaporkan kejadian pengepungan teroris tersebut. Mungkin sekilas terlihat biasa, tetapi kisah perjuangan beliau dalam melakukan peliputan itu yang luar biasa dimana ketika itu beliau dalam kondisi patah tangan akibat terjatuh. Pada saat itu beliau sudah disuruh untuk beristirahat saja oleh kru tetapi beliau tetap keukuh untuk melaporkannya sendiri secara langsung. Beliau ketika itu berkata "jangan sampai kita kedahuluan oleh orang lain dalam melakukan peristiwa penting dan jangan hanya bisa melaporkan berita hanya dari sumber ke 2 atau ketiga, kita harus jadi yang pertama". Alhasil, berkat kegigihan beliau, peristiwa itu pertama kalai dilaporkan oleh media dimana tempat beliau bekerja dan beliau sendiri yang melaporkannya. Itu hanya satu dari contoh keprofesionalan beliau, masih banyak yang lain yang dapat pembaca dapatkan dari buku biografi beliau. Salah satu bukti dari idealisnya beliau adalah ketika tempat dimana beliau bekerja sudah tidak sesuai dan sejalan dengan beliau, maka beliau akan meninggalkannya. Sebagai sosok yang pernah menjadi wartawan di era dimana pers sulit berbicara kebenaran, bang karni adalah salah satu wartawan dan jurnalis yang berani memberitakan hal2 yang tabu untuk diberitakan ketika masa masa tersebut.

Kembali ke persoalan mengapa kini bang karni jarang terlihat, bisa jadi bang karni tidak ingin menjadi corong fitnah yang sangat brutal terjadi ketika pilpres berlangsung. Bang karni mengambil langkah tepat dengan mengambil cuti sehingga tidak perlu masuk dalam pusaran politik pragmatis pilpres yang penuh fitnah dan kebencian. Bukan berarti beliau lari dari tanggung jawab untuk menyampakan hal yg benar, tetapi beliau merasa kebenaran dan kebohongan sangat sulit diidentifikasi ketika proses pilpres terjadi sehingga beliau memilih diam tanpa perlu ikut berpihak kepada salah satu kubu capres tertentu. Sekali lagi ini hanya sebuah tulisan ringan mengenai tokoh idola saya, mengenai hal yang sebenarnya apa yg dipikirkan bang karni tentu hanya bang karni ilyas sendiri saja yang tahu :).

Saya berharap sekali bang karni bisa segera kembali ke layar kaca dalam acara talk shownya. Indonesia di bawah pemerintahan presiden yang baru perlu masukan dan kritikan yang membangun melalui acara yang yang biasa dipimpin bang karni, khususnya dari sudut pandang hukum, agar pemerintahan yang ada dapat mengambil kebijakan sesuai dengan koridor hukum dan konstitusi.

Terima kasih... :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun