Mohon tunggu...
Muhammad Rifqi
Muhammad Rifqi Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan siapa siapa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Perilaku Konsumtif Remaja terhadap Penggunaan Media Sosial di Era Globalisasi

19 Januari 2021   21:16 Diperbarui: 20 Januari 2021   11:19 1797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Google Image

Globalisasi merupakan fenomena khusus dalam peradaban manusia, fenomena ini terus ada dalam masyarakat global dan menjadi bagian dari proses manusia global. Kemunculan teknologi informasi dan teknologi komunikasi telah mempercepat percepatan proses globalisasi ini. Globalisasi melibatkan semua aspek penting dalam kehidupan saat ini.

Menurut (WABAA et al., 2014) dalam penelitiannya menuliskan, globalisasi sebagai suatu proses bukanlah fenomena baru, karena proses globalisasi sebenarnya telah berlangsung selama berabad-abad. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, dengan ditemukannya teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi, globalisasi berlangsung amat pesat di berbagai pelosok dunia. Perkembangan yang terpesat terjadi pada pertengahan abad ke-20 dimana perkembangan teknologi internet semakin rumit, dan pada era seperti ini smartphone bermunculan dimana-mana bagaikan jamur.

Perkembangan teknologi saat ini, khususnya teknologi informasi, telah mengubah sudut pandang umat manusia, metode kerja dan implementasi yang serentak di segala bidang. Salah satu teknologi yang dimaksudkan adalah teknologi internet. Kemunculan internet berawal dari penelitian di bidang pertahanan, keamanan dan pendidikan nasional, dan kini telah berkembang menjadi alat pendukung bisnis yang ampuh. Saat ini, bagi banyak orang, internet juga sangat diperlukan, karena dengan internet kita dapat mengakses dan menemukan semua jenis informasi di seluruh pelosok dunia. Internet tidak terlepas dari kehidupan, karena internet kini tidak hanya menjadi sebuah trend semata, tetapi juga sebagai kebutuhan.(Triyaningsih, 2011).

Perkembangan teknologi berdampak pada generasi muda. Gawai yang canggih dan internet memudahkan remaja untuk mengakses informasi apapun di internet. Produsen dan pedagang semakin banyak menawarkan produknya melalui internet. Konsumen dapat membeli produk melalui internet yang disebut belanja online atau yang biasa dengan dengan istilah online shop. Belanja online adalah jenis komunikasi baru yang tidak memerlukan komunikasi tatap muka, tetapi dapat dilakukan secara terpisah dari seluruh dunia. Kemudahan jual beli saat ini membuat masyarakat rentan terhadap perilaku konsumtif, terutama pada kaum muda. (Chita et al., 2015)

Media sosial sangat berpengaruh bagi generasi muda. Di antara anak muda tersebut, Instagram dan media sosial lainnya dijadikan sebagai ajang menjaga harga diri dan prestise dengan cara pamer. Tak lebih akibat perilaku tersebut banyak remaja atau generasi muda yang mengikuti dan memperhatikan toko online yang dapat memenuhi keinginan mereka daripada kebutuhannya. Gaya hidup yang ditunjukan oleh remaja atau generasi muda adalah bentuk menampilkan aktivitas "kekinian" agar lebih bercaya diri dalam aktivitas sosial. (Adzkiya, 2018)

Oleh karena itu media sosial saat ini tidak hanya digunakan untuk sekedar melihat aktivitas teman-teman dan orang lain melainkan media sosial saat ini dapat dijadikan seseorang untuk mencari harga diri dan prestise yang tinggi secara pamer dan sosial media juga dijadikan untuk melakukan aktivitas komersil, yaitu berjualan dan membeli secara online, atau yang biasa kita sebut onlineshop demi sebuah harga diri dan mengakibatkan remaja berperilaku konsumtif.

Menurut penelitian Suyasa dan Fransisca (2005) (Triyaningsih, 2011), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumtif antara lain:

  • Adanya periklanan Periklanan merupakan salah satu jenis informasi yang menyediakan produk yang berhadapan langsung dengan masyarakat melalui suatu media yang dirancang untuk mempengaruhi masyarakat agar mencoba dan pada akhirnya membeli produk yang disediakan. Periklanan juga mengajak kita untuk mengkonsumsi barang atau jasa hanya berdasarkan keinginan daripada permintaan dan harga yang tidak wajar (Widiastuti, 2003: 12).
  • Integrasi Integrasi biasanya terjadi pada remaja, khususnya remaja putri. Ini karena remaja putri memiliki keinginan yang kuat untuk menunjukkan daya tarik, ingin tidak berbeda dari teman sebayanya, dan ingin menjadi bagian dari mereka.
  • Gaya Hidup Menurut Chaney (2000: 142), munculnya perilaku konsumen disebabkan oleh gaya hidup budaya barat. Membeli barang dan merek mewah dari luar negeri diyakini bisa meningkatkan status sosial masyarakat.
  • Kartu Kredit Kartu kredit memberikan kemudahan kredit bagi penggunanya. Dengan cara ini, pengguna dapat menggunakan jalur kredit yang ada tanpa khawatir tidak punya uang saat berbelanja.

Menurut (Lina & Rosyid, 1997) terdapat beberapa aspek perilaku konsumtif, yaitu:

  • Pembelian implusif (implusive buying) merupakan pembelian konsumen tanpa ada pertimbangan yang jelas atau pembelian secara tiba-tiba.
  • Pembelian berlebihan (wasteful buying) merupakan pembelian konsumen kurang jelas dan hanya akan berakibat membuang-buang uang.
  • Pembelian tidak rasional (non rasional buying) merupakan pembelian produk oleh konsumen tidak memperhatikan kebutuhan yang jelas, yang terpenting terpenuhnya hajat keinginan untuk mengikuti trend atau meraih reputasi.

Salah satu perubahan paling signifikan pada remaja adalah penampilan fisiknya. Perubahan penampilan ini ditampilkan dengan berbagai cara, seperti pergi ke kampus setiap hari untuk menggunakan produk bermerek yang berbeda, mengunggah gambar atau video produk bermerek yang ada di diri mereka atau gambar atau video yang sedang popular yang sedang mereka kunjungi ke media sosial, agar orang lain dapat melihatnya. (Hijrianti & Fitriani, 2020)

Dalam masyarakat saat ini, mendandani diri bak selebritis di media sosial sudah menjadi suatu hal yang lumrah oleh kalangan remaja tertentu, terutama saat mereka berpakaian di mana saja dan kapan saja. Selebriti atau tokoh masyarakat sering kali mengenakan gaya pakaian terkini. Terkadang, teman bahkan bisa mendorong mereka untuk mengikuti dan menginspirasi mereka untuk mengikuti beberapa trend fashion terkini. Ini mungkin berdampak pada kaum muda. Remaja yang masih mencari jati dirinya selalu ingin mengikuti perkembangan jaman yang terus berkembang. (Huda, 2019)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun