Mohon tunggu...
M RidhoMarzuki
M RidhoMarzuki Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar, Berjuang dan bertakwa

Buah strawberry rasanya manis Dimakan lima sisanya empat Sebisa mungkin belajar menulis Berharap bisa menebar manfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Model-model atau Tipologi Pondok Pesantren

10 Juni 2020   01:15 Diperbarui: 10 Juni 2020   01:08 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pondok pesantren salaf atau tradisional

Yakni pondok pesantren yang di dalamnya mengkaji kitab kuning atau kitab kuno. Salaf sendiri dalam bahasa arab berarti dulu atau lewat.  Dalam pondok pesantren salaf pengajarannya hanya mengajarkan materi agama tanpa adanya pelajaran umum.  Hubungan kiyai dengan santri sangat dekat karena kiyai terjun langsung untuk mengajar dan berinteraksi langsung setiap harinya dengan santri.  

Metode yang digunakan juga menggunakan metode tradisional yakni metode wetonan dan bandongan, ada juga yang klasikal.  Dari segi infrastruktur  pun juga masih tradisional.  

Wetonan yakni pengajaran setiap waktu tertentu yang telah ditetapkan kiyai dan santri secara sukarela mengikuti tanpa ada absen.  Lalu sorogan yakni santri mensorogkan kitab atau dibaca di depan kiyai dan dikoreksi oleh beliau. 

Kegiatan apa saja di pondok pesantren salaf?  Yaitu seperti mengaji kitab kuning,  ngaji pasaran Ramadhan,  solat jamaah,  muludan,  roan dan sebagainya.  Lalu kurikulum pondok pesantren salaf berdasarkan kemudahan dan kompleksitas masalah dalam kitab yang memuat semua materi yang sering disebut pelajaran agama.

2. Pondok pesantren modern

Yakni perkembangan dari pondok pesantren yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman.  Santri tidak hanya belajar kitab-kitab  klasik tapi juga pelajaran umum. Hal yang bisa dilihat juga seperti penggunaan bahasa Indonesia kadang juga tambahan bahasa arab dan inggris.  
Kurikulum pondok pesantren modern selalu berkembang sesuai keadaan yang ada.  Dalam keseharian santri tidak diharuskan bersarung. 

3. Kategorisasi pondok pesantren

Dari pembahasan di atas bukan membeda bedakan tetapi memang perbedaan adalah suatu hal yang niscaya dalam Islam pun perbedaan adalah Rahmat.  Kita sebagai manusia tinggal memilih mana yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan kita di dunia.  Semuanya tujuannya sama yakni menegakkan agama Allah dan menjadi bekal kita ke akhirat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun