Terkait kasus penistaan agama yang dilakukan oleh tersangka Basuki Tjahaja Purnama atau kerap disapa 'Ahok' pada tahun 2016. Habib Rizieq Syihab sebagai penggerak massa islam, Â membuka pandangan pikiran tentang pembelaan terhadap alquran yang harus dilakukan oleh umat muslim berdasarkan pedoman hidup yaitu AlQuran. Hal inilah yang membuat tercetusnya aksi 212 pada tahun 2016 yaitu aksi pembelaan alquran yang telah dinistakan oleh seorang kafir. Hal ini bertujuan agar tidak ada lagi pihak-pihak lain yang akan menistakan agama, terutama AlQuran.
Habib Rizieq Syihab sangat jarang berada di Indonesia sejak berakhirnya massa aksi 212, bahkan sampai saat ini Habib Rizieq Syihab belum terdapat kabar pulang ke Indonesia sejak keberadaanya di Arab Saudi terdengar. Banyak pendapat mengatakan salah satunya adalah bahwa Habib Rizieq Syihab sering terkena ancaman, teror dan sebagainya yang dapat membahayakan kehidupannya, oleh karenanya ia lebih memlih untuk menetap sementara di Makkah, Arab Saudi.
Terkait ancaman dan teror terhadap Habib Rizieq Syihab ini tampaknya di karenakan oknum-oknum pemerintahan yang takut terhadap gelora pidato Habib Rizieq Syihab yang dapat membangkitkan semangat umat muslim untuk menumpas kebathilan. Hal ini bisa jadi penyebab Habib Rizieq Syihab memilih untuk tidak berada di Indonesia terlebih dahulu.