Bulan rajab merupakan salah satu dari 4 bulan haram yang dibulan itu terdapat perisitiwa yang sangat agung dalam khazanah islam, yaitu peristiwa isra dan mi'raj nya baginda nabi Muhammad SAW.
 Wajib bagi setiap muslim baligh berakal meyakini Allah SWT memuliakan baginda nabi muhammad SAW dengan isra dan mi'raj pada malam hari tanggal 27 rajab setahun sebelum hijrahnya nabi muhammad SAW ke madinah. Peristiwa isra nabi didasari oleh al-quran, sunnah(hadist) serta ijma muslimin, maka barangsiapa yang mengingkarinya ia telah kafir. Sedangkan mi'rajnya nabi didasari oleh hadist-hadist yang telah masyhur, barangsiapa mengingkarinya ia fasiq tidak kafir.
Isra ialah perjalanan nabi muhammad SAW dari masjidil haram(mekkah) ke masjidil aqso(palestina) dengan mengendarai buraq beserta malaikat jibril dikanannya dan malaikat mikail dikirinya. Buraq ialah hewan tunggangan berkaki 4 berwarna putih, tidak memiliki jenis kelamin, ukurannya lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bighal (hewan persilangan kuda dan keledai). Nama buraq diambil dari kata "barq" yang bermakna kilat karena ia berjalan secepat kilat.
Sedangkan mi'raj ialah naiknya nabi muhammad SAW melampaui langit hingga di arsy dengan ruh dan jasadnya secara terjaga bukan dalam keadaan tidur. Pada ketika miraj inilah nabi Muhammad SAW menerima perintah mengerjakan shalat 5 waktu.
Salah satu hikmah sebab mi'raj nya nabi Muhammad SAW telah disebut oleh Syekh usman bin hasan al-jaubari dalam kitab durrat al-waizin, yaitu :
Sebab mi'raj nya nabi muhammad SAW ialah bumi membanggakan/menyombongkan diri kepada langit dengan berkata : "aku lebih baik dari mu, karena Allah SWT menghiasi ku dengan negeri-negeri, lautan, sungai-sungai, pepohonan, pegunungan dan lain-lain". Maka, langit berkata : "aku yang lebih baik dari mu, karena matahari, bulan, bintang-bintang, orbit, arsy, kursi, dan surga ada padaku".Â
Bumi pun berkata : "padaku terdapat bait(kabah) yang dikunjungi dan ditawafi oleh para nabi, rasul, wali-wali, dan seluruh muslim secara umum". Langit pun berkata : "padaku terdapat bait al-ma'mur yang dimana para malaikat langit bertawaf , juga terdapat surga yang merupakan tempat tinggalnya arwah para nabi dan rasul serta wali dan orang soleh".Â
Bumi menjawab : "sesungguhnya pemimpin para rasul, penutup para nabi, kekasih tuhan semesta alam, makhluk paling utama bertempat tinggal padaku dan syariatnya berlaku diatasku". Maka, ketika langit mendengar jawaban ini ia lemah dan diam tak mampu menjawab, dan ia pun menghadap ke Allah Ta'ala berkata :"wahai tuhanku engkau menerima doa orang-orang yang terdesak dan aku tidak mampu menjawab perkataan bumi, maka aku meminta kepadamu untuk membawa naik sayyidina muhammad ke langit sehingga aku bisa merasakan kemuliaan sebagaimana bumi merasakannya dengan sebab keindahannya nabi muhammad SAW. Maka, Allah Ta'ala pun menerima doa langit dan berfirman ke jibril dengan wahyu : "pergilah ke surga dan ambillah buraq menuju nabi muhammad SAW".
Maka, jibril pun pergi ke surga dan melihat terdapat 40.000 buraq sedang merumput di taman-taman surga serta di dahi mereka tertulis nama nabi muhammad SAW. Dan, jibril melihat buraq yang menundukkan kepala dalam keadaan menangis serta mengalir air matanya, jibril pun berkata kepadanya :"ada apa dengan mu wahai buraq?", buraq menjawab :"wahai jibril, sungguh aku mendengar sejak 40.000 tahun nama nabi muhammad SAW dan aku jatuh cinta terhadap pemilik nama ini dan rindu ingin bertemu dengannya, semenjak itu aku tidak lagi memerlukan makan dan minum karena aku telah terbakar dengan api cinta. Maka, jibril berkata aku akan membawamu dengan sebab kerinduanmu padanya, kemudian jibril pun memasang pelana dan menunggangi buraq itu menuju nabi Muhammad SAW.
Inilah salah satu dari banyaknya hikmah sebab adanya peristiwa mi'raj Nabi Muhammad SAW yang telah dikemukakan para ulama muslim.