Mohon tunggu...
Muhammad Raffi
Muhammad Raffi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa aktif yang selalu memiliki antusias terhadap pengembangan diri

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Kenikmatan Lebaran Lewat Tradisi Kuliner

6 April 2025   08:10 Diperbarui: 6 April 2025   09:18 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto lebaran di kampung (Sumber: Galeri)

Apa kabar, teman-teman semua? Gue harap kalian semua baik-baik aja. Gimana puasanya di taun ini? Gue harap sih gak ada yang mokel, ya! Atau mungkin, ada yang diam-diam mokel? Gue harap, khususnya buat kalian para cowok, puasanya tetap full sampai akhir karena ga kerasa banget, udah satu bulan kita menjalani bulan Ramadhan. Setelah sebulan berpuasa tiba hari kemenangan, Idul Fitri, yang pastinya udah kita nanti-nantikan.

Ngomong-ngomong soal Lebaran, setiap keluarga pasti punya hidangan khas yang selalu jadi andalan saat hari raya tiba. Kalau di keluarga gue, opor ayam jadi menu yang nggak pernah absen dari meja makan. Ini udah jadi tradisi turun-temurun dari tahun ke tahun. Opor ayam buatan mama gue itu bener-bener spesial. Rasanya kaya banget, dari kuah santannya yang gurih sampai aroma rempahnya yang bikin perut keroncongan, dan gue rasa nggak ada yang bisa ngalahin kelezatan itu. Menurut gue opor ayam nggak hanya sekadar makanan, tapi juga melambangkan kehangatan dan kebersamaan. Proses memasaknya sering melibatkan anggota keluarga lainnya, menjadikannya momen yang penuh cerita dan kenangan.

Hidangan Saat Hari Raya (sumber: galeri)
Hidangan Saat Hari Raya (sumber: galeri)

 
Kenapa opor ayam?

Sejarah opor ayam sendiri berakar dari Jawa dan sering dikaitkan dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri, di mana hidangan ini menjadi salah satu sajian utama yang disajikan bersama ketupat atau lontong. Hidangan ini kaya akan santan dan rempah-rempah yang menjadikannya unik, dan resepnya diwariskan dari generasi ke generasi sebagai bagian penting tradisi keluarga. Yang menarik, tiap daerah di Indonesia punya cara unik menyajikan opor ayam. Ada yang tambahin telur rebus, ada juga yang campurin tempe. Intinya, opor ayam itu simbol kebersamaan, karena sering disajikan di acara keluarga atau saat kumpul bareng orang-orang tersayang.

Selain menjadi hidangan wajib di meja makan, opor ayam juga membawa cerita dan makna yang mendalam di berbagai budaya lokal. Tradisi menyajikan opor ayam saat hari raya sering dianggap sebagai ungkapan rasa syukur dan doa untuk keberkahan. Bahkan, ada yang percaya bahwa memulai hari raya dengan menikmati opor ayam bisa membawa semangat positif sepanjang tahun. Proses memasak opor ayam sering kali menjadi momen kebersamaan keluarga; setiap anggota keluarga punya peran, dari memotong bahan, mengaduk kuah santan, hingga mencicipi rasanya. Aktivitas ini mengajarkan nilai kerja sama dan saling menghargai.

Opor ayam tuh bukan cuma soal makanan enak, tapi juga punya arti yang lebih dalam. Kuah santannya yang gurih itu kayak simbol kasih sayang dalam keluarga, hangat dan selalu bikin nyaman. Terus, campuran rempah-rempahnya nunjukin kalau meskipun kita berbeda, kalau bareng-bareng bisa jadi sesuatu yang luar biasa. Masaknya juga butuh waktu dan sabar, kan? Nah, itu ngingetin kita kalau hal-hal terbaik dalam hidup biasanya perlu usaha dan cinta. Jadi ya, opor ayam ini kayak cerita soal keluarga, kebersamaan, dan pelajaran hidup yang dibungkus dengan rasa yang luar biasa. Kalau udah makan opor ayam pas Lebaran, rasanya kayak semua jadi lengkap.

Kalo di keluarga kalian hidangan apa yang selalu ada di tiap lebaran? 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun