Mohon tunggu...
Muhammad Qorib
Muhammad Qorib Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di Fakultas Agama Islam UMSU

Bekerja di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menggali Semangat Hijrah

10 September 2018   18:09 Diperbarui: 10 September 2018   18:19 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Membaca rangkaian historis tentang peristiwa hijrahnya Rasulullah, selalu melahirkan atmosfir yang berbeda. Semakin dibaca, rangkaian itu semakin memberikan semangat segar untuk dikontekstualisasikan dalam berbagai ruang aktifitas.

Peristiwa hijrah sesungguhnya berangkat dari sebuah kesadaran teologis, yaitu sebuah kesadaran ilahiyah, bahwa hijrah memang mesti dilakukan dan atas dasar perintah dari Allah. Namun hijrah bukan berarti bersifat ahistoris, di luar perilaku manusia, melainkan sebuah aktifitas manusiawi yang dilakukan para aktor sejarah. Di sinilah pentingnya nilai-nilai hijrah itu digali secara terus menerus.

Alasan Melakukan Hijrah

Banyak variabel penting yang melatarbelakangi peristiwa hijrah tersebut. Terkait ini, para sarjana masuk ke sebuah perdebatan akademik yang menarik, apa sesungguhnya faktor utama yang menyebabkan Rasulullah meninggalkan tanah kelahirannya. Alfred Guillamme dalam bukunya "Islam", menjelaskan bahwa Rasulullah mengalami apa yang disebut sebagai exile (pengusiran).

Tidak saja mengguncang sistem keyakinan politeisme masyarakat Arab, kehadiran dakwah Rasulullah juga merobohkan sistem sosial, ekonomi dan politik yang sudah terbangun demikian kokoh. Sistem itu menguntungkan dan dikuasai oleh segelintir orang. Mereka merasa terusik. Dengan alasan ini, Rasulullah harus diusir.

Analisa dari Philip K. Hitti dalam bukunya, "Islamic Way of Life" lebih bernada positif. Ia menyebut bahwa Rasulullah melakukan hijrah karena pertimbangan perluasan wilayah dakwah, meskipun tekanan secara sosial politik dari para tiran Mekkah adalah fakta yang tak terbantahkan. Selama 13 tahun berdakwah di kota Mekkah, namun nilai-nilai tauhid seperti kompas bagi terbangunnya peradaban besar.

Peristiwa hijrah dari Mekkah ke Madinah lahir dari sebuah strategi yang cukup matang. Rasulullah melalui sebuah jalan yang berliku dan lebih jauh dibanding jalan umum yang selalu dilalui para saudagar ketika menempuh tujuan yang sama. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengecoh orang-orang yang mengejarnya.

Hal lain yang terbilang penting dalam keberhasilan perjalanan hijrah ini adalah loyalitas dua orang sahabatnya, yaitu Abu Bakar As-Siddik sebagai teman di perjalanan dan Ali bin Abi Thalib yang bertaruh nyawa  karena menggantikan posisi Rasulullah di atas tempat tidur.

Para sejarawan menjelaskan bahwa sebelum kota itu bernama Madinah, masyarakat mengenalnya dengan Yatsrib. Nama tersebut menggambarkan sebuah daerah dengan penduduk yang pola pikirnya masih sangat sederhana dan berperadaban rendah.

Selain itu, Yatsrib didiami oleh beragam suku, qabilah dan bahkan agama. Uniknya tradisi buruk berupa peperangan sering kali terjadi. Alih-alih memikirkan peradaban besar dan maju, penduduk Yatsrib terpenjara oleh sejenis hukum rimba, siapa kuat maka dialah yang dapat memegang kendali dalam berbagai aspek.

Sampai di Madinah, Rasulullah disambut oleh kaum Muslimin dengan suka cita. Kehadiran Rasulullah diharapkan dapat mengubur rapat-rapat konflik horizontal antar qabilah yang sudah berlangsung lama. Misalnya Auz dan Khazraj, dua kabilah besar Madinah yang kerap berebut pengaruh dan sumber ekonomi. Kedua kabilah itu merasa letih dan selama ini menguras banyak energi karena konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun