Mohon tunggu...
Muhammad Nur, OKT
Muhammad Nur, OKT Mohon Tunggu... Dewan Pengawas -

Just want to keep working until the end of life, like reading, writing, playing the guitar while singing Living in Mamuju, West Sulawesi province., Personal shy But easy Going and Follow Me On https://twiiter.com/princeinno https://www.facebook .com/princeinno.55,\r\nvisit my personal blog type: geraklangkah.blogspot.com ( reaching steps Teasers )\r\nThanks You Very much.\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seks dan Keperawanan Bebas bagi Masyarakat Adat Kreung

17 Juli 2012   06:32 Diperbarui: 4 April 2017   18:31 103631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_194614" align="aligncenter" width="480" caption="Ilustrasi Desa Kreung ( foto : scip.be)"][/caption]

Seks bebas kalimat ini dapat membuat bulu kuduk merinding, merinding karena jijik atau merinding karena terkontaminasi dimaklumi bahwa kata seks bebas dalam sebuah peradaban bukanlah hal yang biasa dan lumrah apalagi kalau sudah dijadikan sebagai kebiasaan yang akhirnya menjadi sebuah budaya.

Daily Mail, Selasa 17 Juli 2012 merilis bahwa disebuah Desa dan masyarakat Adat bernama Kreung di Negeri Kamboja memiliki adat istiadat yang sangat Aneh dan tidak terdapat di desa-desa dan masyarakat adat lainnya.

Diyakini bahwa setiap Negeri dan daerah mempunyai adat istiadat yang berbeda-beda tapi perbedaan antara satu dengan daerah lainnya tidaklah terlalu ekstrim seperti Masyarakat Adat Kreung yang sangat Unik dan aneh karena mengedepankan Seks sebelum nikah sebagai kebiasaan turun temurun yang sudah jadi tradisi di Desa ini.

Unik dan Aneh karena anak Wanita yang sudah beranjak dewasa diperbolehkan oleh adat untuk melakukan hubungan seks dengan pria yang bukan suaminya, bahkan Orang Tua sang gadis remaja memfasilitasi dengan membuat rumah khusus diantara rumah-rumah lainnya yang lasim disebut sebagai Gubuk Cinta.

[caption id="attachment_194615" align="aligncenter" width="432" caption=" Kreung di Gubuk Cinta ( foto :yenlythach.blogspot.com)"]

1342506397222756682
1342506397222756682
[/caption]

Gubuk Cinta dibangun dengan harapan bahwa si anak gadis dapat dengan mudah dan leluasa mencari dan menentukan siapa pria yang cocok dan pantas untuk menjadi calon pendampingnya sebagai suami kelak. Seiring dengan perkembangan zaman masyarakat Kreung telah mengenal alat-alat kontrasepsi tentu untuk mencegahagar agar dalam menjalani tradisi tidak terjadi kehamilan sebelum menikah.

Menurut sumber, seorang gadis muda berusia 17 tahun bernama Nang Chan, meyakini bahwa merasakan adanya kesetaraan dengan pria dimana Dia menghabiskan waktu untuk tinggal dan melakukan aktifitas ritual di gubuk cinta yang dibangun ayahnya.

"Gubuk ini memberikan kami kebebasan dan jalan yang baik untuk mencari jodoh. Bila saya menemukan seorang pacar dan kami akan saling mencintai dan melakukan hubungan seks di gubuk saya," ujar Chan ( dikutip dari Okezone 17/7/02).

"Namun bila saya berhenti mencintainya dan mencari pria lain yang lebih atraktif, saya akan berhenti bercinta dengan pacar saya." imbuhnya.

[caption id="attachment_194616" align="aligncenter" width="480" caption="Ilustrasi Wanita Kamboja ( foto :article.wn.com)"]

13425065961918153070
13425065961918153070
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun