Mohon tunggu...
Muhammad Nazhwa
Muhammad Nazhwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa prodi Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Soft Skill Mahasiswa dengan Berorganisasi

1 Oktober 2022   16:12 Diperbarui: 1 Oktober 2022   16:13 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mahasiswa akan menghadapi dunia kerja setelah mahasiswa lulus dari perguruan tinggi, hal yang dibutuhkan dalam dunia kerja adalah kemampuan mahasiswa dalam hard skill dan soft skill, hard skill dan soft skill adalah kedua hal yang penting untuk dimiliki. Namun pada saat ini banyak lulusan mahasiswa yang tidak menguasai soft skill bahkan hard skill. Soft skill dan hard skill sangat dibutuhkan dalam dunia kerja, seperti contohnya dalam meningkatkan kualitas pelayanan, untuk mencapai kualitas pelayanan yang baik maka dibutuhkan soft skill dan hard skill yang baik dalam pelayanan. Pemberian suatu kualitas pelayanan tertentu akan menimbulkan penilaian yang berbeda dari setiap konsumen, karena tergantung dari bagaimana konsumen menilai kualitas pelayanan tersebut. Kualitas pelayanan dapat ditingkatkan dengan adanya soft skill dan hard skill agar kepuasan konsumen dapat terwujud. Hal ini menjelaskan bahwa seberapa pentingnya hard skill dan soft skill di dalam dunia kerja yang akan dihapadi oleh mahasiswa dimasa yang mendatang. Lulusan mahasiswa seharusnya memiliki hard skill dan soft skill untuk dapat beradapatasi tidak hanya di dunia kerja tapi juga di masyarakat luas, mahasiswa yang tidak memiliki kedua kemampuan tersebut akan sulit beradapatasi dengan dunia kerja dan masyarakat.

Hard skill dan soft skill saling melengkapi satu sama lain, hard skill merupakan kemampuan praktis, yaitu kemampuan pengetahuan dan kemampuan profesional untuk melakukan pekerjaan yang memiliki konsep baru dan pada umumnya bertujan untuk membangun perusahaan, sedangkan soft skill merupakan keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain ataupun masyarakat dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri yang mampu mengembangkan pekerjaan secara maksimal. Soft skill dapat dibagi menjadi menjadi dua kategori, yaitu Interpersonal skill dan Intrapersonal skill, Interpersonal skill adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain, sedang Intrapersonal skill adalah kemampuan dalam mengatur dirinya sendiri, seperti time management yiatu dapat mengelola waktu dengan baik, kemampuan beradaptasi dan lain sebagainya.

Hard skill dan soft skill sangatlah penting, namun pada kondisi kerja saat ini ternyata sangat membutuhkan soft skill dibandingkan dengan hard skill. Menurut penelitian yang dilakukan Arnata dan Surjosepuo pada tahun 2014 mengemukakan bahwa di Harvard University Amerika Serikat mengatakan bahwa 20% kesuksesan seseorang diperkirakan berasal dari intelegensia yaitu kemampuan untuk belajar dan memahami. Sementara itu, 80% sisanya berasal dari kemampuan untuk memahami diri sendiri dan berinteraksi dengan orang lain. Dapat disimpulkan dari penelitian tersebut bahwa kemampuan soft skill lebih dibutuhkan dibandingkan dengan hard skill, namun mahasiswa pun harus memiliki kemampuan hard skill, karena sebenarnya kedua kemampuan tersebut saling melengkapi satu sama lain dan sangat dibutuhkan di dunia kerja, mahasiswa tidak hanya sekedar memiliki pengetahuan teknis, namun juga harus memiliki kemampuan soft skill yang relevan agar kemampuan dalam berkomunikasi dapat efektif.

Mahasiswa dapat memanfaatkan waktu masa kuliah mereka untuk menemukan dan mengembangkan semua potensi yang ada di dalam diri mereka, seperti kemampuan soft skill yang dapat dikembangkan dan diasah saat mahasiswa berkuliah, mahasiwa dapat mengikuti kegiatan organisasi untuk mengasah kemampuan leadership, communication skill, teamwork, dan problem solving, serta dapat menambah relasi atau networking. Kemampuan ini merupakan kemampuan khusus yang dapat meningkatkan kinerja seorang mahasiswa dan dapat meningkatkan prospek karir mahasiswa, menjadikan mahasiswa sebagai lulusan yang kompetitif di dunia kerja yang mendatang, tidak hanya itu, keaktifan dalam berorganisasi juga memberikan pengaruh positif kepada mahasiswa, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Huang dan Chang (2004, hlm.391) menjelaskan bahwa mahasiswa yang aktif dalam kegiatan organisasi memiliki manfaat dalam penguatan kemampuan berfikir, kemampuan komunikasi, kemampuan interpersonal, dan kepercayaan diri. Seorang sarjana ideal adalah mahasiswa yang memiliki ragam keterampilan yang seimbang dengan teknis kompetensi dan kompetensi non teknis (Nguyen, 1998).

Penting kiranya bagi mahasiswa berkuliah tidak hanya untuk mengembangkan hard skill, tapi juga mahasiswa diharuskan untuk mengembangkan soft skill terutama di era new normal ini, salah satu cara unutk mengembangkan kemampuasn soft skill mahasiswa adalah dengan aktif dalam berorganisasi. Dengan aktif dalam berorganisasi mahasiswa dapat mengasah kemampuan soft skill dan juga mendapatkan banyak relasi, serta dengan aktif dalam berorganisasi mahasiswa dapat meningkatkan kompetensi dirinya sendiri. Mahasiswa yang memiliki soft skill dan hard skill memiliki peluang yang lebih besar untuk dapat mudah diterima dan beradaptasi di dunia kerja hingga masyaraakt luas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun