Review "Zutto Mae Kara Suki Deshita", Anime Romantis yang Bikin Nostalgia dengan Kisah Percintaan Masa SMA

Kehadiran anime dalam dunia perfilman menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Anime mampu memberikan warna baru dengan penokohannya yang khas.

Banyak sekali anime-anime yang diminati oleh khalayak ramai. Sebut saja misalnya seperti One Piece. Anime garapan Eiichiro Oda ini sudah bejibun jumlah episodenya. Alur ceritanya juga sangat menarik. Maka tidak heran, jika banyak sekali orang diluar sana yang setia menunggu tayangnya one piece setiap minggunya.

Bicara tentang film, pasti ada bermacam-macam model penggemarnya. Ada yang suka drama Korea dengan banyak sekali kisah-kisah romantis dan percintaannya. Ada pula yang suka nonton film dengan genre action, horor , hingga  religi sekalipun.

Kehadiran drama Korea alias drakor ini juga mampu menyihir dan memikat banyak penonton. Apalagi kalau ditambah dengan bumbu-bumbu percintaan, maka semakin besar daya tariknya.

Hal yang sama juga berlaku dalam dunia perfilman anime. Sekarang anime diminati hampir semua kalangan usia. Jika dulu, para penikmat anime mungkin hanya segelintir anak-anak saja. Karena memang dulu anime dibuat targetnya hanya menyasar pada anak-anak, jauh berbeda dengan sekarang.

Banyak sekali alasan mengapa anime disukai oleh semua kalangan usia. Salah satunya mungkin dengan hadirnya anime-anime bergenre romantis. Kita tahu, jika sebuah film sudah dibumbui kisah percintaan, maka kemungkinan besar filmnya akan cukup laris di pasaran.

Nah, jika membahas anime bergenre romantis, pasti banyak sekali jumlahnya. Pada tulisan kali ini, saya akan mencoba mereview satu anime movie yang baru-baru ini selesai saya tonton. Apa judulnya ? yuk langsung saja disimak.

Zutto Mae Kara Suki deshita: Kokuhaku Jikkou Iinkai

Zutto Mae Kara Suki deshita, Sumber[Jurnal Otaku]

Anime yang berjudul Zutto Mae Kara Suki deshita: Kokuhaku Jikkou Iinkai, merupakan anime yang rilis pada 23 April 2016 lalu. Meski terbilang anime ini sudah sedikit jadul, namun alur ceritanya saya rasa masih sangat relate dengan zaman sekarang.