Mohon tunggu...
Muhammad Nauval
Muhammad Nauval Mohon Tunggu... Perawat - Perawat | Aceh Tulen

Pecinta Kopi Hitam Tanpa Gula

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menganalogikan Ledakan di Lebanon dengan Peristiwa Hiroshima Nagasaki

5 Agustus 2020   16:31 Diperbarui: 5 Agustus 2020   16:33 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gubernur Beirut, Marwan Abboud mengatakan ledakan di Lebanon ini mengingatkannya pada peristiwa bom atom Hiroshima dan Nagasaki di Jepang pada perang dunia kedua. Sebagaimana kita ketahui, peristiwa Hiroshima dan Nagasaki membunuh ratusan ribu orang. Masyarakat sipil, anak-anak, hingga tentara semuanya luluh lantak akibat bom atom milik Amerika Serikat ini. Pemboman yang dilakukan pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 menargetkan dua kota yang berada di wilayah Jepang, yaitu Hiroshima dan Nagasaki.

Latar belakang terjadinya peristiwa ini berawal dari kegigihan Jepang dalam melanjutkan peperangan. Setelah sebelumnya pada 26 Juli Presiden A.S Harry S.Truman dan perdana Menteri Inggris Clement Attlee, bersama dengan Presiden Nasionalis China Chiang Kai-shek telah sepakat akan mengeluarkan Deklarasi Postdam. 

Deklarasi ini berupa seruan kepada Jepang menyerah tanpa syarat dan juga mencantumkan persyaratan perdamaian tambahan lainnya. Namun, Jepang tetap kekeh ingin berperang dan menolak deklarasi tersebut meski Jepang tahu akan mendapat konsekuensi berat dari pilihannya ini.

Awalnya Amerika ingin melakukan invasi ke Jepang dengan mengirim pasukannya. Namun, karena tes bom atom sudah berhasil diuji sebelumnya di  Alamogordo, New Mexico, akhirnya Truman memerintahkan penggunaan bom atom ini segera dilakukan. Sekretaris Perang AS, Henry L. Stimson, menganggap bahwa penggunaan bom akan lebih baik ketimbang mengirim pasukan untuk menginvasi Jepang secara langsung.

Kemudian pada tanggal yang telah ditetapkan, Amerika Serikat mengirim pesawat pembom B-29 Enola Gay, yang dikemudikan oleh Paul W. Tibbets untuk mengudara di langit Hiroshima. Misinya adalah untuk mengejutkan Tokyo agar menerima syarat penyerahan tanpa syarat Deklarasi Postdam. Tanpa disangka-sangka, pesawat tersebut kemudian menjatuhkan sebuah bom atom uranium bernama Little Boy di Hiroshima. Dalam hitungan menit, Hiroshima rata dengan tanah dan menimbulkan ribuan korban.

Kemudian dua hari berikutnya, Amerika Serikat mengutus pesawat B-29 Bock's Car untuk mengebom Kota Kokura dengan bom atom yang diberi nama Fast man. Namun, karena asap mengepul di wilayah Kokura, akhirnya pilot Sweeney memilih target lain, yaitu Kota Nagasaki. Tepat pukul 11:02 pagi, bom itu meledak di ketinggian 1.800 kaki untuk memaksimalkan efek ledakan tersebut. Dalam beberapa menit, Kota Nagasaki luluh lantak dan mengakibatkan ribuan orang menjadi korban. Bom Hiroshima menggunakan 60 kilogram uranium-235 yang diperkaya untuk menghancurkan 90 persen kota. Sedangkan bom di Kota Nagasaki menggunakan 8 kilogram plutonium-239.

Peristiwa Hiroshima dan Nagasaki merupakan kejadian bersejarah besar yang pernah terjadi selama perang dunia kedua. Banyak pro dan kontra mengenai kebijakan pemboman ini. Banyak yang mendukung, banyak juga yang mengkritik dan mengecam pemboman ini karena mengakibatkan masyarakat sipil menjadi korban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun