Mohon tunggu...
Muhammad Nauval
Muhammad Nauval Mohon Tunggu... Perawat - Perawat | Aceh Tulen

Pecinta Kopi Hitam Tanpa Gula

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perawat, Profesi yang Mulia

11 Juli 2019   11:56 Diperbarui: 11 Juli 2019   12:10 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istilah " pahlawan tanpa jasa " selalu melekat pada diri seorang guru. Tidak tanpa alasan istilah tersebut diberikan kepada guru, salah satu alasannya adalah karena guru adalah orang yang membagi dan memberi ilmu pengetahuan pada murid-muridnya hingga kemudian murid tersebut berhasil dalam kehidupannya. Ini mungkin dijadikan sebagai satu alasan yang kuat mengapa sebutan tersebut layak disabet oleh seorang guru.

Jika guru disebut sebagai " pahlawan tanpa jasa ", bagaimana dengan Perawat ? Sebutan atau istilah apakah yang layak kita berikan ?

Dilihat dari tugasnya, profesi sebagai perawat memiliki resiko yang lebih besar dari pekerjaan lainnya. Karena profesi perawat berkaitan erat dengan nyawa manusia. Tindakan-tindakan yang diberikan perawat akan sangat memengaruhi tingkat kesembuhan seorang pasien.

Sering, orang-orang menaruh stigma negatif pada perawat, terlebih lagi itu adalah perawat perempuan. Katanya, perawat itu terlalu sombong, cuek, dan lain sebagainya. 

Disini, saya akan sedikit menjelaskan bahwa, pribadi orang itu berbeda-beda. Baik itu yang berprofesi sebagai perawat, dokter, guru, bahkan kuli bangunan sekalipun. Jika sifatnya itu memang sombong, cuek, angkuh, maka yang terlihat tetap itu sebagai sifatnya. Maka, janganlah mengjudge suatu profesi atas penilaian pribadi saja, bencilah sifatnya bukan profesinya.

Profesi perawat itu sebenarnya sangatlah mulia. Bayangkan saja, meski orang tersebut tidak dikenal asal usulnya, namun tetap saja orang yang sakit harus dirawat tanpa membeda-bedakannya. 

Terlebih lagi, perbuatan membantu sesama manusia itu sangatlah dianjurkan dalam agama manapun. Jadi sudah selayaknya orang yang berprofesi sebagai perawat berbangga diri, karena profesinya tersebut sangatlah dibutuhkan oleh semua orang. 

Namun, jangan juga seorang perawat menggunakan ilmunya itu untuk bersombong diri, bukan hanya menuai karma di dunia, kelak juga akan mendapat ganjaran hukuman dari Allah SWT.

Jadi perawat itu tidak mudah. Selain biaya sekolahnya terbilang cukup besar, menjadi perawat  juga membutuhkan modal kesabaran yang cukup tinggi. Karena tugas kita adalah merawat orang yang mempunyai perasaan, privasi sama seperti kita. Jadi akan terasa sulit jika kesabaran tidak bisa kita kuasai. 

Perasaan orang sakit bisa kita katakan berbalik jauh dari perasaan orang yang normal. Akan ada rasa pasrah, sensi, juga mood yang berubah-rubah. Maka disinilah seorang perawat diperlukan.

Sebagian orang menganggap bahwa tugas perawat selesai dengan menyuntik atau mengukur tekanan darah saja. Tidak semudah itu. Bukan hanya kesembuhan secara fisik saja menjadi tugas perawat. 

Bagus tidaknya psikologis seorang pasien juga menjadi tanggungjawab seorang perawat, meskipun biasanya pada sebagian rumah sakit sudah ada psikolog, namun tetap saja perawat dibutuhkan. Perawatlah yang menemani pasien sampai kondisinya sembuh total.

Kita hidup di Negara hukum. Tetap akan ada konsekuensi hukum yang dijerat jika kita berbuat salah. Profesi sebagai perawat memiliki peluang terbesar terkena masalah hukum. 

Akan sangat berbahaya jika seorang perawat teledor dalam melakukan pekerjaannya. Sebagai contoh, jika seorang perawat salah membaca nama obat yang diresepkan oleh dokter, kemudian perawat memberikan obat tersebut kepada pasien hingga menyebabkan pasien kehilangan nyawanya. 

Beruntung  jika keluarga pasien menerima ikhlas kejadian tersebut sebagai musibah dan cobaan, namun jika keluarga lebih memilih menempuh jalur hukum, mau tidak mau kita tetap akan di proses.

Begitulah kira-kira gambaran tugas seorang perawat. Pekerjaan yang sangat mulia, namun jika disalahgunakan akan berubah menjadi malapetaka. Maka, jadilah seorang perawat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan jadikanlah nilai-nilai keagamaan sebagai pedoman.

Nah, mungkin jawaban yang dapat diberikan atas pertanyaan di atas adalah,  jika guru pahlawan tanpa jasa, maka sebutan untuk perawat adalah " malaikat tanpa sayap ".

Tulisan ini saya buat sama sekali tidak bermaksud membanding-bandingkan profesi sebagai seorang guru dengan perawat. Nyatanya, kedua-duanya adalah profesi yang mulia. Namun, ini hanyalah sebagai bahan diskusi saya secara pribadi.

Terlepas dari dua pekerjaan tersebut. Masih banyak pekerjaan diluar sana yang sama mulianya dengan guru dan perawat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun