Mohon tunggu...
Fuan Lara
Fuan Lara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pekerja Lepas

hobi saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Insomnia #1

12 Oktober 2022   20:47 Diperbarui: 12 Oktober 2022   20:50 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Insomnia #1

Kau tahu, serapah yang diludah oleh dunia menggema di kepalaku.

Rasa benci itu tumbuh membusung gagah di tepi lidahku.

Tak kembali, tak kuraih semua resah yang semayam di jasad.

Aku tak kuat lagi.

Dinding kamar mulai menuding-nuding ke arah mataku, menuduh dengki yang membekukan rusuk dada

Berisik kipas yang berputar di bufet, tidak mengalahkan suara yang ramai di ubun

Mataku merah, berkantung

Bibirku kering, melemas

"Sekarang, maumu apa?"

Kalimat itu bergema.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun