Dalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan sejak dini, kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang terdiri dari 10 mahasiswa menginisiasi salah satu program individu "Pembuatan Totebag Ecoprint sebagai Representasi Kampanye Ramah Lingkungan di Desa Ponowaren, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo". Program ini dilaksanakan dalam rangkaian KKN yang berlangsung sejak 8 Januari hingga 16 Februari 2025, dengan pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan praktik pembuatan totebag ecoprint pada 3 Februari 2025 di SDN 01 Ponowaren. Kegiatan ini ditujukan untuk siswa kelas 3 Sekolah Dasar, guna memperkenalkan konsep ecoprint sebagai teknik pewarnaan alami yang ramah lingkungan sekaligus menanamkan kepedulian terhadap lingkungan melalui aktivitas kreatif.Â
Desa Ponowaren sendiri masih menghadapi permasalahan terkait pengelolaan sampah dan penggunaan plastik yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Minimnya kesadaran masyarakat tentang dampak limbah plastik terhadap lingkungan menjadi salah satu alasan utama digelarnya program ini. "Kami melihat banyak kantong plastik masih digunakan untuk aktivitas belanja dan membawa barang. Padahal, ada alternatif yang lebih ramah lingkungan," ujar salah Adiva Beryl sebagai salah satu anggota KKN pemilik program. Oleh karena itu, edukasi tentang penggunaan totebag sebagai pengganti kantong plastik serta pengenalan teknik ecoprint yang menggunakan bahan alami menjadi solusi yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya bagi anak-anak yang sejak dini harus dikenalkan dengan kebiasaan ramah lingkungan.
Program ini diawali dengan sesi sosialisasi di kelas yang menjelaskan secara interaktif tentang konsep ecoprint, manfaatnya, serta bahan-bahan yang dapat digunakan seperti daun jati, daun ketapang, dan kulit bawang merah sebagai pewarna alami. Setelah pemahaman dasar diberikan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi praktik di mana setiap siswa diberikan satu totebag polos dan diarahkan untuk membuat motif ecoprint sendiri menggunakan daun dan pewarna alami. "Seru sekali! Aku nggak tahu kalau daun bisa bikin pola di kain," ungkap salah satu siswa dengan antusias. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi anak-anak, tetapi juga melatih kreativitas mereka dalam menciptakan desain yang unik dan personal.Â
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi pendekatan edukatif dan praktik langsung. Penyampaian materi dilakukan dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh anak-anak, dilengkapi dengan gambar dan contoh totebag ecoprint yang sudah jadi sebagai referensi. Praktik dilakukan secara bertahap dengan bimbingan langsung dari anggota KKN, sehingga setiap anak dapat menyelesaikan totebag ecoprint mereka dengan baik. Target utama dari program ini adalah membangun kesadaran sejak dini tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui pengurangan penggunaan plastik dan pemanfaatan bahan alami dalam kehidupan sehari-hari. Â Selain itu totebag yang sudah jadi diharapkan bisa dijadikan media untuk memulai bisnis kecil dan mencari uang dimulai dari hal-hal sederhana dan terdekat disekitar mereka.
Dampak dari program ini cukup signifikan bagi masyarakat, terutama dalam menanamkan pola pikir baru kepada anak-anak tentang alternatif ramah lingkungan. Para siswa kini memiliki pemahaman tentang bagaimana sebuah totebag bisa menjadi media kampanye untuk menjaga lingkungan, sekaligus mempelajari keterampilan baru dalam membuat produk kreatif berbasis alam. "Harapannya, anak-anak bisa mulai mengajak orang tua mereka untuk beralih ke totebag dan mengurangi penggunaan plastik," tutur Adiva Beryl. Dalam jangka panjang, program ini diharapkan mampu menginspirasi masyarakat Desa Ponowaren untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mempertimbangkan produk-produk yang lebih berkelanjutan.Â
Meskipun program ini berjalan dengan baik, terdapat beberapa kendala yang dihadapi selama pelaksanaan, terutama dalam proses praktik. Beberapa siswa mengalami kesulitan dalam menempelkan daun dengan rapi pada totebag, sehingga hasil motif tidak selalu sesuai harapan. Selain itu, keterbatasan alat dan bahan juga menjadi tantangan tersendiri, mengingat pewarna alami memerlukan proses yang cukup lama untuk benar-benar meresap ke dalam kain. Namun, dengan bimbingan yang intensif dari kakak-kakak tim KKN, kendala-kendala tersebut dapat teratasi, dan hasil akhir totebag ecoprint tetap menjadi pengalaman berharga bagi para peserta. Dengan adanya program ini, diharapkan Desa Ponowaren dapat semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, dimulai dari langkah-langkah kecil yang dilakukan secara konsisten.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI