Mohon tunggu...
Muhammad Nabil Ramadhani
Muhammad Nabil Ramadhani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Indonesia Program Studi Kesehatan Masyarakat

Seorang mahasiswa tingkat pertama kesehatan masyarakat di Universitas Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Mengapa Album "Folklore" Taylor Swift Berhasil Menjadi Salah Satu Album Terlaris 2020?

30 Agustus 2020   13:16 Diperbarui: 22 November 2020   15:21 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 23 Juli 2020, salah satu penyanyi country pop ternama di dunia, Taylor Swift, merilis album kedelapannya yang berjudul "folklore". Uniknya pada album kali ini, Taylor Swift mengumumkan perilisan albumnya ini kurang dari 24 jam sebelum albumnya ini tersedia di seluruh platform digital musik. Pengumuman inipun lantas membuat para fans Taylor Swift atau yang kerap disebut "Swifties" pun terkejut.

Ternyata, meskipun dirilis tanpa promosi besar-besaran dan secara dadakan, namun angka penjualan serta streaming "folklore" bisa dibilang fantastis. Berdasarkan laporan dari Republic Records, "folklore" terjual lebih dari 1,3 juta kopi di seluruh dunia dalam 24 jam pertama setelah album ini rilis. 

Selain itu, album ini juga menjadi album wanita dengan total streaming terbanyak di spotify pada 24 jam pertama yang berhasil menyentuh angka 80,6 juta pada platform tersebut. Tidak hanya pada hari pertama saja, album ini bahkan mampu berada di posisi satu pada chart album di Kanada, Asutralia, UK, dan US selama tiga minggu berturut-turut.

Mengapa album ini bisa mencetak banyak rekor dan prestasi meskipun dirilis tanpa promosi dan secara dadakan? Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu genre yang diusung, dirilisnya beberapa versi, hingga album ini mendapat respon yang sangat positif dari para kritikus.

Pertama, genre utama yang diusung dalam album ini adalah alternative pop. Alternative pop sendiri adalah genre yang belum pernah ada di album-album Taylor Swift sebelumnya. 

Adapun pada album-album sebelumnya, Taylor Swift mengusung genre country pada album pertama hingga album keempat, lalu mengubah genre utamanya menjadi pop dari album kelima hingga album ketujuh, dan pada album kedelapannya kali ini ia mengusung genre alternative pop. Tentu saja hal ini membuat para fans maupun non fans ikut penasaran dengan lagu-lagu yang ada di dalam album ini.

Kedua, album ini dirilis dalam delapan versi yang berbeda. Perbedaan dari kedelapan versi ini sebenarnya hanya terdapat pada bagian foto cover depan dan belakang pada album tersebut. Sedangkan tidak ada perbedaan pada lagu-lagu dari setiap album. Meskipun hanya berbeda dari foto cover, tentunya hal ini akan membuat para kolektor cd tergiur untuk membeli beberapa bahkan semua versi dari album tersebut.

Ketiga, album ini mendapat kritik yang sangat baik dari para kritikus. Berdasarkan situs Metacritic, situs yang salah satu isinya adalah ulasan mengenai album para musisi dari kritikus, album ini berhasil meraih nilai 88 dari 27 ulasan. Album inipun menjadi album Taylor Swift dengan nilai tertinggi dari situs tersebut. Maka kualitas dan isi dari album inipun tidak perlu diragukan lagi.

Berdasarkan beberapa faktor tadi, maka tidak heran bila album "folklore" dari Taylor Swift berhasil mencetak banyak rekor dan prestasi meski dirilis tanpa promosi dan secara dadakan. Dari album ini juga kita dapat menarik kesimpulan bahwa meski dirilis secara dadakan dan tanpa promosi secara besar-besaran, album ini tentu dapat sukses bukan tanpa sebab.

Sumber dan referensi:

detik.com

wowkeren

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun