Tebu sebagai bahan baku dalam proses produksi gula yang merupakan salah satu kebutuhan pokok penduduk Indonesia. Kebutuhan gula setiap harinya meningkat seiring tahun berlanjut.Â
Grafik produksi gula nasional rata-rata kurang lebih 2,3 juta ton/tahun sedangkan konsumsi penduduk nasional mencapai rata-rata 5,01 juta ton/tahun sehingga masih kekurangan ketersediaannya gula yang mencapai kurang lebih 2,7 juta ton/tahun. Luas lahan tebu di Indonesia > 50% berada di pulau Jawa. Oleh karena itu untuk menciptakan swasembada gula, perlu dilakukan perluasan wilayah di beberapa daerah lainnya seperti di pulau Sumatera, Lampung, Sumatera Selatan, dan Lain-lain.
Untuk Mencapai produksi yang tinggi, maka produktivitas tanaman tebu tidak hanya dipengaruhi oleh faktor daerah dan topografi lahan akan tetapi juga ketersediaan sarana  produksi dan alat teknik panen produksi harus ditingkatkan.
Hal tersebut menjadi faktor berkembang nya teknologi alat panen tanaman tebu untuk mencapai nilai peningkatan produksi tanaman tebu. Cane Harvester (CH) adalah teknologi alat panen tanaman tebu terbaru dengan metode sistem mekanis yang dapat mengelola target produksi dalam harian nya 30-50 ton/ha. Keuntungan dari sistem mekanis ini tidak hanya meningkatkan produksi tetapi juga menghasilkan optimal kerja sebab alat ini tahan terhadap kondisi lahan sehingga lebih efektif dan tidak memerlukan banyak tenaga pekerjaan.
Dengan adanya perkembangan teknologi ini maka dapat dipastikan keuntungan panen tanaman tebu kedepan akan terus meningkat apabila alat tersebut dioperasikan dan digunakan secara luas di seluruh daerah.
