Mohon tunggu...
MUHAMMAD MAURANDIKA
MUHAMMAD MAURANDIKA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

halo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gladi Hominisasi UNPAR

6 Oktober 2022   18:23 Diperbarui: 6 Oktober 2022   18:28 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai syarat gladi saya diminta untuk mengerjakan tugas pra-gladi terlebih dahulu berupa mendengarkan dan menyimak lagu Kebangsaan Indonesia 3 stanza dan menonton film yang berkaitan dengan tema ketahanan pangan, dimana saya memilih dokumenter vice yang berjudul "How Centuries of Chinese Migration Changed Indonesian Food Forever: Akarasa."

Dari tugas mengenai lagu kebangsaan, saya melihat gambaran penuh dari visi lagu tersebut bahwa W.R Soepratman memikirkan tentang masa lalu, masa kini dan masa depan Indonesia. Dimana pada stanza 1, yang biasanya kami dengar, merujuk pada masa kini. Dan syair pada stanza 2 "Indonesia tanah pusaka, pusaka kita semua" tentang mengingat dan menghargai sejarah (masa lalu) dan syair pada stanza tiga yang berbunyi "Majulah Negrinya Majulah pandunya," tentang masa depan.

Dari Tugas video saya belajar bahwa kami dapat mengenal budaya secara mendalam dari beragam titik mulai, mungkin dari hal yang kita suka. Seperti wartawan Ade Putri yang pada awalnya hanya ingin mengetahui sejarah mie Belitung dan kemudian mempelajari sejarah yang dalam dan kaya Belitung.

Setelah kedua refleksi tersebut dikumpulkan saya diberi email tentang pembagian topik grup gladi. Saya mendapatkan grup dengan topik "Hari Pos Sedunia."

Pada hari Minggu tanggal 2 Oktober pukul 8 pagi gladi dimulai. Acara diselenggarakan secara daring. Dimulai dengan doa, menyanyikan lagu kebangsaan dan Hyme unpar. Setelah itu kami memainkankan quiz trivial tentang Indonesia, dimana kami dapat bersenang-senang berkompetisi sembari mencorak ilmu tentang budaya yang ada di Indonesia. Lanjut kepada sesi kedua kami diminta untuk memasuki sesi berdinamika dalam kelompok.

Kami diminta untuk berkomunikasi antar anggota kelompok untuk membuat satu presentasi mengenai hari-hari penting seputar tanggal gladi. Presentasi tersebut akan di-"battle"-kan dengan grup-grup lain. Kelompok saya mendapatkan tema 'Hari Pos Sedunia.' Di sesi ini saya belajar mengasah soft skill dan cara berpresentasi secara tidak konvensional dimana grup kami memilih untuk menyampaikan materi dengan podcast. Grup kami berhasil memasuki babak 3 besar, tetapi dikalahkan oleh kedua grup yang menyampaikan materi dengan akting dan humor. Good game, well played!

Gladi mengingatkan saya bahwa kemampuan kita untuk berlogika dan berbahasa merupakan alat untuk memberi kesan pertama yang baik dalam hubungan interpersonal. Sebagai warga negara hal kemampuan penting karena merupakan representasi identitas kami. Pada Presentasi kelompok, kami diajarkan untuk mempertajam kedua kemampuan tersebut. Secara internal, berbahasa dan berlogika untuk menimbulkan diskusi yang baik dan merancangan materi yang kohesif. Dan  secara external, materi harus berbasis logik dan sampaikan dengan bahasa yang baik sehingga dapat dicerna pendengar dengan mudah. Para mentor mendemonstrasikan kedua kemampuan ini dengan baik karena mereka dapat mengkemas nilai-nilai kebangsaan dan budaya yang ingin disampaikan gladi, dengan nuansa yang santai dan menghibur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun