Jadwal pelaksanaan  MXGP resmi dilaksanakan di Sumbawa NTB tepatnya di kawasan SAMOTA pada 22 Juni mendatang. Berikut sepintas tentang kawasan tersebut.
SAMOTA (Saleh, Moyo dan Tambora), adalah sentra pengembangan ekonomi maritim dan pariwisata yang terintegrasi. Tahun 2019 UNESCO menetapkan menjadi Cagar Biosfer dunia. Secara administratif meliputi 3 kabupaten: Sumbawa, Dompu dan Bima dalam wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Terhubung langsung lewat laut dengan Labuan Bajo NTT, yang juga proyek super perioritas nasional.
Teluk Saleh, terdiri dari pantai, pasir putih, lautan biru dan keragaman biota laut. Luasnya 1.495 km , Dihuni oleh 59 jenis Karang, dan 405 jenis ikan karang. Ibarat akuarium raksasa tempat Paus Hiu yang jinak berkembang biak. Di dalamnya terdapat sejumlah Pulau kecil yang menawan. Di mulut akuarium raksasa tersebut melintang Pulau Moyo yang eksotik.
Samota adalah proyek perioritas nasional destinasi andalan provinsi yang tercantum dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), diharapkan menjadi poros ekonomi maritime. Â Di sini tempat Budidaya, hasil laut seperti rumput Laut, Kerang Mutiara, Kerapu, Tambak dan sebagainya. Tahun lalu, hasil laut dari kawasan ini, mencapsai Rp11 triliun
Sejumlah infrastruktur dasar yang sedang berjalan melalui angaran pemerintah pusat adalah, bypass sepanjang 24,70 Km. Sampai 2021 sudah tertangani 19,92 Km. 9 buah jembatan dan sudah tertangani 2 buah. Pembangunan dermaga Pariwisata Ai Bari (lahan disiapkan pemkab Sumbawa). Penyediaan listrik, sumber daya air berupa pembangunan irigasi agroindustri peternakan dan lahan kering (Tanjung Menangis dan Tambura). Pembangunan menara Telekomunikasi.
Akomodasi:
Ketika Tim MXGP, memilih kawasan ini, tentu karena beberapa pertimbangan. Soal akomodasi, salah satu hotel di jalan SAMOTA akan menyiapkan 400 Ha untuk Glamping (glamour & kamping), Â perkemahan modern dengan fasilitas yang memadai. Tenda portable yang sekarang lagi trend. Lokasinya berhadapan langsung dengan P. Moyo icon pariwisata Pulau Sumbawa.
Potensi benefit, jika diasumsikan tamu yang akan membanjiri kawasan ini mencapai 30.00 setidaknya dalam wakru rata-rata 3-5 hari, maka dapat dibayangkan uang dolar dan rupiah yang akan mereka belanjakan di sana, akan peluang bagi bisnis transpportasi, Home stay, kuliner, souvenir, transportasi darat, laut dalam dan luar kota. Dll. P. Lombok adalah contoh bagaimana masyarakat memanfaatkan event itu secara cerdas. Lalu bagaimana dengan fasilitas dan infrastruktur pendukung?
Ketika Presiden dan sejumlah menteri berkunjung ke NTB untuk ke sekian kalinya belum lama meresmikan bendungan besar di Sumbawa Barat, Â Gubernur NTB Zulkieflimansyah "menculik" Menteri Perhubungan untuk mengecek bandara Sumbawa. Menteri memberikan komitmen membantu mempertebal landasan bandara sehingga memungkinkan dapat didarati pesawat berbadan lebar.
Sepanjang jalan Samota terdapat 2 hotel bintang 3. Ditambah sejumlah hotel kelas di bawahnya tersebar beberapa lokasi di Pulau Sumbawa dan Pulau Moyo. Pun jika tidak memadai maka akan menjadi peluang bagi penyedia kapal cepat yang sekarang mulai dilakukan beberapa penguasaha lokal untuk mengantar lalu lintas tamu dari ke P Lombok dengan waktu tempuh sekitar 40 menit.
Tanggal 26 Juni tidak lama lagi. Gubernur dan Wabub Sumbawa bergerilya mencari dukungan di Jakarta. Di samping untuk MXGP juga rencana gelar pacuan kuda tingkat nasional di Bima.
