Mohon tunggu...
M. Mada Gandhi
M. Mada Gandhi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Karena hidup adalah fana, maka menulis menjadi sangat berguna.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Tentang Seorang Zul yang akan Dilepas Tarung di Pilpres

2 April 2021   17:31 Diperbarui: 2 April 2021   17:36 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pertarungan pilpres ibarat rimba belantara yang keras dan pastinya tidak selalu "ramah". Permainan besar dengan skenario besar. NTB ingin melepas salah satu putra terbaiknya memasuki arena. Ini bukan hanya soal menang dan kalah tetapi giroh orang2 desa untuk tegak berdiri dan berkompetisi secara fair dan sportif.

Adalah DR H. Zulkieflimansyah menjabat 3 periode di DPR-RI, mulai ketika usianya baru 30 tahun. Waktu yang tidak singkat untuk melihat peta masalah Nasional dari "sebuah ketinggian" (helicopter view).

Doktor ekonomi industri dari Inggeris. Alumni sejumlah program study non gelar di Harvard University USA, Australia dan Jepang. Terjun ke daerah jadi gubernur NTB langsung teruji dengan 2 musibah besar dampak sosial ekonomi gempa dan Covid-19.

Jika hari-hari ini orang2  disekelilingnya mendorong untuk maju di Pilpres mendatang, rasanya bukanlah politisi kemarin sore yang tiba-tiba punya obsesi terlampau besar.

Memang tidak se"gaduh" figur lain di panggung nasional karena bukan politisi selebritas yang hanya mengelola narasi pribadi untuk "dijual". Tetapi visi dan jejaknya mendesain konsep besar industrialisasi berbasis masyarakat. Melalui produktivitas mesin-mesin sederhana, ternyata memiliki daya tahan prima menghadapi dampak sosial ekonomi gempa dan pandemic.

_____________________________

Zul sebenarnya orang "deso", yang tidak bisa melihat air jenih  nan sejuk di pedalaman langsung menceburkan diri mandi dan berendam. Lalu jadi sorotan dan diributkan. Ini soal spontanitas memori masa kecil anak kampung.

Ia mendobrak feodalisme birokrasi memotong mata rantai layanan yang berbelit. Cukup lewat WA banyak aduan masyarakat tertangani dan selesai. Para OPD adalah teman kerja tanpa sekat yg kaku atasan bawahan.

Jalan kaki hingga 7 jam sejauh 27 km ke pedalaman Sumbawa Barat medan berat untuk menemui masyarakat terpencil. Itu juga giroh anak desa. Beberapa kali kunker ke dusun lalu tidur di masjid kecil, orang-orang ribut dikiranya pencitraan. Padahal semasa kuliah di UI justru tidur dan habiskan banyak waktu di masjid untuk mengirit uang kos.

Ia datang dari keluarga yang menjunjung tinggi "adab tau ke tanah samawa" (adab orang & tanah Sumbawa). Memelihara sopan santun, menghindari konflik dan konfrontatif.

Ibundanya tercinta, menerobos penjagaan ketat  paspanpres agar dapat berbicara langsung dengan ibu Tien Soeharto waktu itu. Hanya ingin menyampaikan bahwa anaknya pintar mengaji.  Zul kemudian kerap diminta menjadi guru ngaji dan melantunkan ayat suci di acara keluarga Cendana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun