Mohon tunggu...
Humaniora

Optimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Laut

7 November 2017   13:15 Diperbarui: 7 November 2017   13:25 1675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki luas daratan 1.910.931,32 km2 (Kemendagri,2010) serta memiliki luas lautan 3.544.743,9 km2 (UNCLOS 1982). Dari dua data tadi, dapat diketahui bahwa Indonesia memilki wilayah lautan lebih luas daripada daratan dengan luas lautan sebesar 65% dari luas seluruh wilayah Indonesia. Dengan luas wilayah lautan yang begitu luas, sudah sepatutnya Negara Indonesia memiliki sumber daya alam laut yang begitu banyak. Namun di sisi lain, masih sering kita dengar bahwa pemanfaatan sumberdaya alam laut di Indoensia kurang optimal.

Apa saja faktornya?

Yang pertama, masih banyaknya pencurian ikan oleh pihak -- pihak luar. Kemudian kurang sadarnya masyarakat mengenai kondisi maritim di Indonesia. Selain itu, rusaknya ekosistem laut juga berpengaruh pada sumberdaya laut.

Berdasarkan faktor- faktor diatas, jelas sekali masih banyak tugas dari pemerintah untuk dapat meningkatkan kualitas kondisi maritim di Negara Indonesia. Sebenarnya sudah ada peraturan yang membahas mengenai hal -- hal diatas. Seperti UU No. 27 tahun 2007 yang diamandemen  menjadi UU No. 1 Tahun 2014 mengenai pengelolaan wilayah pesisir dan pulau -- pulau kecil. Namun, dalam pelaksanaannya masih saja terdapat beberapa kendala seperti pelanggaran maupun lainnya.

untuk permasalahan yang pertama yakni illegal fishing, negara kita memiliki permasalahan utama pada batas wilayah kedaulatan negara kita. Banyak segala pelanggaran mengenai batas kedaulatan wilayah negara NKRI. Dalam hal ini, penyelesaian yang sedang boomingdilakukan oleh Negara Indonesia yakni dengan penenggelaman kapal-kapal asing yang tidak memiliki syarat-syarat untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan di wilayah laut Indonesia seperti Surat Izin Usaha Penangkapan Ikan (SIPI) dan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI).

Kemudian utnuk permasalahan yang kedua perlu adanya penanaman mindsetbudaya maritim. Hal ini mengingat Indonesia yang tidak hanya sebagai negara agraris namun juga sebagai maritim. Dengan adanya hal ini, diharapkan semua kalangan mulai memerhatikan wilayah laut serta pesisir NKRI.

Permasalahan yang terakhir yakni rusaknya ekosistem laut. Hal ini sangat berkaitan dengan aktivitas manusia di wilayah laut. Seperti pembukaan hutan mangrove, pencemaran akibat pembuangan sampah maupun limbah, serta eksploitasi sumber daya laut yang berlebihan. Pembukaan hutan mangrove ini biasanya untuk dijadikan lahan tambak maupun penggunaan kayu mangrove sebagai bahan bangunan. Mengenai eksploitasi sumberdaya laut yang berlebih ini merupakan dampak dari keinginan masyarakat untuk mendapat hasil tangkapan yang melimpah. Alhasil, kerap kali kita temui nelayan yang menangkap ikan dengan bahan peledak, pukat harimau dan lain sebagainya yang mana dapat merusak habitat serta ekosistem di laut.

Untuk mengatasi permasalahan -- permasalahan tadi, penulis menilai bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting di sini. Di mana pendidikan dapat menjadi pondisi kerangka berpikir berpikir masyarakat. Dengan meningkatkan sarana maupun prasarana pendidikan, masyarakat dapat mengambil tindakan yang tepat agar kelestarian alam laut tetap terjaga. selain itu, perlu adanya tindakan tegas dari pemerintah dalam pelaksanaan, pengawasan maupun pemberian sanksi terhadap segala hal yang berkaitan dengan sumber daya laut. Juga melengkapi fasilitas penangkapan serta pengolahan sumber daya perikanan agar pemanfaatan sumberdaya laut semakin optimal.

PERAIRAN KUAT, INDONESIA KUAT !!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun