Lia yang tertusuk hati merasa tak bisa hidup lagi dengan Fi'ie. Dia membawa bayi Umar hendak pergi meninggalkan Beketel. Tetapi Fi'ie melarang.
Fi'ie: kau harum bunga surgawi, mekar di dupa pemujaan jiwa, seperti wangi kopi dan seorang wanita, memberikan mutiara hidupnya.
Lia: sajak itu....
Fi'ie: kau memang Lia yang aku suka.
Adelia: maafkan aku. (mengembang asmarandana)
Fi'ie: jangan berucap seperti itu. Mari kita pergi menengok ikan di kolam.
Fi'ie memang memiliki dua peliharaan lele putih yang ada di depan rumahnya. Suatu malam, Adelia menyelinap masuk ke kamar Fi'ie dan mencuri topeng ganong serta keris naga milik Fi'ie.
Esok harinya, seperti biasanya, Fi'ie ingin berjalan-jalan dengan kudanya. Dia mencari topeng dan keris, tetapi tak ada. Dia mencari Adelia, tetapi tidak ada.
Fi'ie: Adelia......
Lia: ada apa, kakang?
Fi'ie: kamu tahu Adelia?
Lia: tidak tahu.
Bersambung.......