Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Researcher / Analis Kebijakan Publik

Berbagi wawasan di ruang akademik dan publik demi dunia yang lebih damai dan santai. #PeaceStudies #ConflictResolution

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Trio Preman Bek Timnas Indonesia Bikin Bahrain Frustasi di GBK!

26 Maret 2025   12:29 Diperbarui: 26 Maret 2025   12:29 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi dua punggawa "preman bek" timnas Indonesia (Sumber: bola.com)

Gelora Bung Karno kembali menjadi saksi bisu ketika Timnas Indonesia menorehkan sejarah! Dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Garuda sukses menundukkan Bahrain, sang juara Piala Teluk, dengan skor tipis 1-0. Kemenangan ini bukan hanya soal tiga poin, tetapi bukti nyata bahwa Indonesia semakin matang dalam strategi dan mental bertanding di level tertinggi.

Bertahan seperti Gladiator, trisula bek timnas beraksi. Kalau ada yang pantas mendapatkan standing ovation, mereka adalah trio bek "preman" di lini belakang, yaitu Justin Hubner, Rizky Ridho, dan Jay Idzes. Mereka bukan hanya menahan gempuran serangan Bahrain, tetapi juga menjadi tembok yang membuat striker lawan frustrasi. Permainan mereka solid, agresif, dan penuh determinasi, seakan berkata: "Lewat sini? Mimpi aja!"

Yang paling mencuri perhatian tentu Rizky Ridho. Bek muda ini tampil bak gladiator di arena, melakukan penyelamatan krusial dengan gaya khas Liga Italia, tepat waktu, presisi, dan tanpa kompromi. Dari awal sampai akhir, ia tetap fight meski di penghujung laga harus pincang akibat benturan keras. Talk about dedication!

Patrick Kluivert turun dengan formasi 3-4-2-1 yang dinamis. Namun, dengan fleksibilitas tinggi, skema ini berubah seperti aliran air, adaptif dan sulit ditebak. Dalam fase bertahan, formasi ini bertransformasi menjadi 5-3-2 dengan tiga bek tengah yang didukung dua gelandang bertahan, yaitu Tom Haye dan Joey Pelupessy.

Haye memberikan dimensi ekstra dalam serangan, sementara Pelupessy adalah pengatur ritme permainan, memastikan bola tidak mudah kembali ke pertahanan sendiri. Kombinasi ini yang membuat Bahrain kesulitan menciptakan peluang emas.

Indonesia sendiri secara berimbang melakukan taktik menyerang dan bertahan yang tanpa ancaman. Pada menit ke-24, Ole Romeny mencetak gol tunggal setelah umpan cerdas dari Marselino Ferdinan. Kombinasi umpan pendek dan pergerakan tanpa bola yang apik membuat lini pertahanan Bahrain kocar-kacir. Romeny menyelesaikan peluang dengan tenang, menaklukkan kiper lawan dan menggetarkan jala gawang.

Selain lini belakang yang solid, ada satu sosok yang pantas mendapat apresiasi tinggi, Maarten Paes. Kiper naturalisasi ini tampil luar biasa dengan beberapa penyelamatan krusial. Refleksnya cepat, distribusi bolanya rapi, dan yang paling penting adalah punya aura tenang yang menular ke seluruh tim.

Perlawanan Bahrain gagal membuahkan hasil. Bahrain bukan tanpa perlawanan. Mereka mencoba menekan dengan mengandalkan kecepatan di sayap dan umpan-umpan direct. Namun, pertahanan Indonesia terlalu disiplin. Bahkan ketika Bahrain mencoba overload di area penalti, Idzes dan Hubner tetap tenang menghalau bola. Yang paling dramatis tentu saat injury time. Bahrain nyaris tidak melakukan aksi drama "pura-pura" sakit sepanjang pertandingan. Pada posisi lain, Rizky Ridho meski dalam kondisi pincang, tetap mampu melakukan blok heroik yang menyelamatkan gawang Indonesia. Sebuah aksi yang memperlihatkan mental baja pemain muda ini!

Trio 'Preman' di lini belakang, satu gol emas di depan, Garuda membuktikan bahwa kemenangan lahir dari kerja keras dan mental baja! 

Trio bek yang sempat dicadangkan melawan Australia akhirnya membuktikan diri. Mereka kembali dengan performa terbaik, menunjukkan bahwa mereka layak jadi pilihan utama. Kemenangan ini bukan hanya soal taktik, tetapi juga soal mentalitas dan chemistry di lini belakang yang semakin solid.

Apa Selanjutnya untuk Timnas? Kemenangan ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk melaju lebih jauh di kualifikasi. Dengan performa seperti ini, optimisme makin tinggi. Pertanyaannya sekarang, bisakah Garuda menjaga konsistensi dan mengulangi performa epik ini di laga-laga berikutnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun