Sebagai salah satu pusat perdagangan terbesar di Pantai Utara Jawa, Pasar Kliwon Kudus telah lama menjadi barometer mode dan patokan harga bagi pelaku usaha garmen serta konsumen di kawasan Jawa Tengah dan sekitarnya.Â
Keberadaannya bukan sekadar pasar tradisional, melainkan pusat distribusi dan referensi utama bagi perkembangan tren fashion dan kebutuhan rumah tangga, mulai dari pakaian hingga karpet, sajadah, dan gorden.Â
Tak heran, magnet Pasar Kliwon Kudus mampu menarik pembeli dari berbagai daerah seperti Jepara, Pati, Demak, Rembang, Blora, hingga Bojonegoro.Â
Bahkan, distribusi barang dari pasar ini terkoneksi erat dengan pusat-pusat mode nasional seperti Solo dan Tanah Abang, Jakarta.
Kudus membentuk tren, Pasar Kliwon menawarkannya. Dari sini, mode menyebar ke seluruh negeri.
Kudus memiliki sejarah panjang dalam industri tekstil dan garmen. Keahlian masyarakatnya dalam mendesain dan memproduksi busana, baik dalam skala kecil maupun besar, menjadikan kota ini sebagai salah satu sentra mode yang diperhitungkan.Â
Sebutlah Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, yang sudah dikenal sebagai sentra industri batik, bordir, dan desain pakaian sejak dulu.Â
Oleh karenanya, Pasar Kliwon berperan penting dalam mendukung industri ini dengan menyediakan produk garmen berkualitas dengan harga yang kompetitif.
Keunggulan Pasar Kliwon terletak pada kelengkapan produk yang ditawarkan. Mulai dari pakaian kasual, busana muslim, batik, hingga perlengkapan rumah tangga, semua tersedia dengan berbagai varian harga dan kualitas.
 Tidak hanya itu, model-model busana yang dipasarkan pun selalu mengikuti perkembangan tren terkini, sehingga konsumen yang ingin tampil modis akan menjadikan Pasar Kliwon sebagai destinasi utama sebelum berbelanja ke tempat lain.