Kesuksesan Berasal dari Dirimu Sendiri

                       202210140311053

                       Teknik Industri (B)

Kisah dalam buku ini merupakan kejadian nyata, dimana seorang anak dari Desa Silungkang yang bercita-cita tinggi sejak masa kanak-kanak, berhasil membangun dirinya menjadi seorang businessman. Beliau adalah Asril Sutan Amir. 

ASA berhasil membangun serta mengelola perkebunan dan pabrik Crumb Rubber di 6 lokasi berbeda di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, membuka ribuan lapangan kerja, menghasilkan jutaan dolar devisa bagi Negara, serta pernah mendapatkan penghargaan dari pemerintahan dan departemen perindustrian.

Kisah ini bisa menjadi contoh dan teladan bagi generasi muda, serta pedoman orangtua untuk mengarahkan dan membina anak-anaknya untuk sukses. Kisah ini juga merupakan perpaduan antara naluri dan bakat dengan teknologi serta sikap dan perilaku yang bernuansa spiritual keagamaan, membawa ASA mendapatkan keberuntungan sehingga sukses seperti sekarang ini. 

Kisah dalam buku ini juga memperlihatkan betapa segala sesuatu memang tidak mudah, tapi tidak ada yang tidak mungkin. Kuncinya adalah kemampuan untuk selalu konsisten pada nilai-nilai kebenaran.

 ASA adalah sosok sebagai teladan yang selalu menegdepankan nilai-nilai kehidupan. Terdapat berbagai filosofi & prinsip hidup ASA, yang pertama bekerja adalah ibadah, ASA menyebutkan ibadah pada dasarnya adalah semua aktivitas yang bermanfaat, bukan hanya sekadar sholat 5 waktu, tapi bekerja di kantor atau di pabrik adalah suatu ibadah. 

Bila kita bekerja dengan sangat baik maka kita memberikan sesuatu yang terbaik bagi masyarakat. Itu adalah kewajiban dan dapat mendatangkan keberuntungan. 

Yang kedua adalah sikap kepemimpinan. Setiap Orang adalah Pemimpin Bagi ASA, setiap orang adalah pemimpin, mungkin pemimpin suatu organisasi, kelompok, keluarga, atau minimal pemimpin diri sendiri. Jadi, pemimpin harus dimulai dengan kemampuan untuk memimpin diri sendiri. 

Seorang pemimpin harus mampu membedakan antara keinginan, kemauan, dan kebutuhan sehingga tidak mudah terjebak mengejar sesuatu yang sifatnya "fatamorgana".

Yang ketiga adalah pengendalian diri, ASA juga sangat menjunjung tinggi prinsip pengendalian diri. Pengendalian diri adalah kemampuan seseorang untuk mengatur emosi dan perilaku diri secara sadar agar dapat berperilaku yang baik dan tidak merugikan orang lain, sesuai dengan norma sosial, dan dapat diterima oleh lingkungannya.