Mohon tunggu...
Irfan Ghifari
Irfan Ghifari Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rendahnya Semangat Belajar Siswa di Tengah Pandemi

15 Maret 2021   00:24 Diperbarui: 15 Maret 2021   00:31 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ditengah pandemi Covid-19 ada sangat banyak sektor yang terdampak baik secara langsung dan tidak langsung. Salah satu sektor yang banyak disoroti adalah sektor pendidikan dimana ditengah pandemi seperti ini dan penerapan protokol kesehatan social distancing yang mengharuskan pembelajaran dilakukan secara daring atau dikenal juga istilah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). 

Pembelajaran secara daring ini terus menuai pro dan kontra karena banyaknya penyesuaian yang harus dilakukan oleh semua pihak baik siswa, guru, sekolah, dan bahkan orang tua siswa.

Dalam hal ini pemerintah pun turut membuat berbagai macam kebijakan dan program untuk mendorong keterlaksanaan pendidikan di masa pandemi in, mulai dari pemberian kuota gratis untuk pelajar dan guru hingga penambahan anggaran sebesar Rp 550,5 T atau 20% anggaran pendidikan di tahun 2021. 

Tidak hanya pemangku kebijakan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui perguruan tinggi mengadakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema berkaitan dengan Covid-19 yang dilaksanakan secara daring dalam rangka mendorong Mahasiswa untuk ikut serta mencari dan kritis terhadap berbagai dinamika persoalan yang muncul ditengah penyelenggaraan pendidikan ditengah pandemi.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyelenggarakan KKN Tematik Program Penanggulangan Dampak Covid-19 (KKN PPD Covid-19) di bidang Pendidikan dan Ekonomi dengan berbagai macam program wajib dan pilihan sebagai wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi sekaligus mendukung program pemerintah terkait keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan ditengah pandemi.

Di lapangan sangat banyak persoalan yang bisa ditemukan dengan keberlangsungan KKN ini, khususnya di bidang pendidikan karena UPI sendiri mewajibkan mahasiswa yang mengikuti KKN ini untuk membantu dan mendampingi guru mata pelajaran di sekolah dalam melaksanakan pembelajaran daring.

KKN sendiri dilaksanakan penulis di salah satu SMK Negeri di Kabupaten Cianjur. Disini penulis membantu salah satu guru mata pelajaran bahasa inggris yang mengajar 3 kelas di kelas X. 

Tentunya tidak semua sekolah memiliki persoalan yang sama namun yang menjadi sorotan dalam pembahasan ini adalah tingkat motivasi belajar siswa yang dinilai cukup rendah saat pembelajaran dilaksanakan secara daring. Terlepas dari keterbatasan fasilitas yang dimiliki oleh siswa seperti smartphone, laptop, sinyal, dll ternyata siswa kerap kali tidak mengikuti kegiatan pembelajaran yang sudah direncanakan seperti tidak mengerjakan tugas, tidak hadi dalam video conference, tidak melakukan presensi, dan sulit dihubungi saat beberapa kali dicoba. 

Berbagai macam alasan yang dilontarkan oleh siswa seperti tidak ada sinyal, tidak kuota, hingga membantu orang tuanya bekerja sehingga tidak bisa mengikuti pembelajaran secara daring. Maka dari itu pihak sekolah memutuskan untuk melakukan home visit untuk memastikan keadaan siswa melalui masing-masing wali kelas. 

Saat didatangi beberapa siswa tenyata "tidak benar-benar" dalam kondisi yang mereka ucapkan saat ditanyai alasan. Ditemui beberapa siswa sedang asyik menonton tv dan diam saja dirumah, padahal pada waktu tersebut sedang berlangsung pembelajaran secara daring dan siswa tersebut dinilai memiliki fasilitas dan sinyal yang cukup untuk melaksanakan pembelajaran secara daring walaupun ada beberapa yang memang memiliki keterbatasan fasilitas. 

Saat ditanyai keberadaan orang tua mereka, kebanyakan dari mereka tinggal dirumah sendirian karena kedua orang tuanya sedang sibuk bekerja bahkan ada yang tinggal hanya dengan neneknya saja. Dengan kondisi demikian dapat disimpulkan berarti permasalahan utama dari siswa-siswa ini adalah kurangnya semangat dan motivasi untuk menuntut ilmu sehingga mereka merasa tidak punya tanggung jawab untuk melaksanakan pembelajaran bahkan hanya untuk sekedar absen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun