Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Zia Ulhaq
Muhammad Iqbal Zia Ulhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Al Azhar University Cairo, Egypt

Menulis adalah caraku untuk bicara, caraku untuk berkata, caraku untuk menyapa, dan caraku untuk menyentuh orang lain yang entah dimana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ledakan Non Degree

4 Juni 2022   18:45 Diperbarui: 5 Juni 2022   01:18 1494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fresh Graduate, sumber: Shutterstock

Banyak dari kita berpikir bahwa baru menjadi sebuah manusia yang berilmu jika sudah pergi ke perguruan tinggi lalu memperoleh gelar dan semua selesai begitu saja. Akan tetapi, baru baru ini banyak orang-orang hebat yang mendapat ilmunya dari Non Degree (Tanpa gelar pendidikan tinggi). Dan bahkan mereka bisa mempraktekkannya lebih baik dibandingkan kita yang sudah berpendidikan tinggi bahkan bergelar.

Fenomena ini semakin marak, terutama setelah dunia ini dilanda pandemi. Salah satu contoh yaitu Fiki Naki, seorang pemuda yang dikenal piawai dalam berbahasa asing yang biasanya ia komunikasikan bersama orang asing dalam sebuah aplikasi digital Ome TV, dan ia saat ini telah menguasai 8 Bahasa, yang ia pelajari hanya melalui platform youtube!, beberapa bahasa bahkan hanya ia pelajari hingga mahir hanya dalam kurun waktu seminggu saja!, dan tentu ia bisa dengan lancar menggunakan bahasa tersebut, bahkan seorang mahasiswa fakultas sastra pun belum tentu memiliki kemapuan menguasai Bahasa sebanyak itu.

Perkembangan Platform Digital

Tekhnologi digital sebagai salah satu media pembelajaran Non Degree meningkat pesat hingga saat ini. Terutama sejak awal pandemi. Kesulitan akses dan mobilitas pembelajaran menjadi salah satu pemicu banyak orang-orang yang menggunakan platform digital learning sebagai upaya peningkatan kualitas diri. Semenjak pandemi pula, penggunaan aplikasi digital sebagai media pembelajaran seperti: Ruang Guru, Zenius, Youtube (dan masih banyak lagi), meningkat sangat pesat. Tentunya dalam beberapa aspek hal ini sangat baik. 

Hari demi hari semakin banyak orang yang mulai mempelajari skill-skill baru seperti design, coding, digital marketing, cyber security dll. Dan bahkan yang baru kita lihat saat ini perkembangan dunia marketing digital, hingga munculnya mata uang digital (Crypto), menjadi salah satu bukti perkembangan dunia kita yang mungkin tidak akan kembali lagi ke zaman sebelum pandemi. Akan tetapi, dengan adanya perkembangan yang pesat saat ini tidak sedikit dari mereka yang memanfaatkan hal ini seperti mempelajari hacking, pembobolan system, penipuan marketing dan hal hal negatif lain.

Masyarakat mulai beralih, nantinya belajar mungkin tidak memerlukan tempat lagi, semua ada didalam genggaman kita sekarang, dan untuk mempelajari hal baru bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun. apalagi di zaman sekarang orang orang tentunya lebih memilih hal yang mudah dan praktis.

Nasib Pendidikan saat ini

Lantas dengan adanya fenomena ini bagaimanakah nasib Pendidikan kedepannya, apakah perguruan tinggi nantinya akan semakin sepi peminat di masa mendatang?, karena orang-orang mulai beralih dengan adanya platform digital yang semakin memudahkan kita mempelajari sesuatu?, hal ini tentu menjadi perhatian serius saat ini.

Pendidikan yang ada saat ini merupakan Pendidikan yang sudah dirancang dan digunakan dari masa ke masa, perguruan tinggi merupakan pendidikan yang sudah eksis sejak dulu. Perguruan tinggi dan Pendidikan formal yang ada saat ini mengajarkan kita bagaimana cara berpikir sistematis dan runtut sehingga bisa disebut Pendidikan formal yang ada saat ini merupakan modal awal seseorang untuk membangun kerangka berpikir sehingga nantinya menghasilkan pondasi berfikir yang terstruktur hingga jenjang perguruan tinggi.

Menurut hemat penulis, Pendidikan Non Degree, yang marak saat ini tidak mempunyai hal hal yang ada pada Pendidikan perguruan tinggi saat ini. Karena dalam Pendidikan digital semua bisa diakses dan batasaannya tidak terbatas sehingga tidak menghasilkan kerangka berpikir yang seharusnya menjadi pondasi utama kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun