Variasi Sekolah: Dari Sekolah Negeri Hingga Sekolah Luar Biasa (SLB)

Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang merupakan tempat untuk mencetak generasi-generasi penerus bangsa dan negara sesuai dengan titah bangsa dan negara itu sendiri. Sekolah adalah lembaga pendidikan yang paling krusial dalam dimensi pendidikan.

Sekolah menempati posisi paling strategis sebagai tempat untuk mencetak generasi bangsa. Di sekolah lah, awalnya generasi bangsa ditempa dan dibentuk sedemikian rupa untuk menjadi generasi yang akan menyambung tali estafet perjalanan bangsa ke depan.

Pada awalnya, sekolah merupakan salah satu tempat untuk mewarisi nilai-nilai budaya, sosial, dan agama. Perjalanan sekolah awalnya hanya berporos dan berorientasi sebagai salah satu tempat untuk belajar tentang nilai-nilai tersebut.

Namun, seiring perkembangannya, sekolah berkamuflase menjadi tempat pengolah, pembentuk, dan pencetak generasi-generasi yang memiliki wawasan luas, kreatif, inovatif, bersikap luhur, dan peka terhadap perkembangan dunia, dan menjadi salah satu inisiator perubahan bangsa.

Nilai-nilai budaya, sosial, dan agama yang semula menjadi identitas awal sekolah, perlahan berubah karena dipengaruhi oleh perkembangan dunia yang bergerak ke arah modernisasi, digitalisasi, teknokrasi, dan mandiri.

Dalam perjalannya pun, identitas sekolah dibagi atas beberapa bagian: sekolah agama dan sekolah umum, sekolah luar biasa (khusus), sekolah swasta dan sekolah negeri, sekolah favorit dan sekolah biasa-biasa saja. 

Pengelompokan sekolah tersebut dilandasi oleh beberapa faktor. Di Indonesia, yang multikultural, dan memiliki latar belakang yang beragam tentunya menempatkan lembaga pendidikan sesuai dengan kebutuhan, orientasi, dan landasan-landasan yang telah digarisbawahi, sehingga terbentuklah kelompok-kelompok pendidikan yang beragam.

Sekolah Negeri

Umumnya di Indonesia, status sekolah yang paling mendominasi adalah sekolah negeri, sekolah yang bernaung di bawah pemerintah, disubsidi oleh pemerintah, dan tatalaksana (sistem) yang dibuat oleh pemerintah. 

Sekolah negeri pada pelaksanaannya, mengacu pada sistem yang telah dibuat oleh pusat, hanya beberapa hal saja yang diberikan otonomi kepada sekolah (penyelenggara pendidikan) dalam tata pelaksanaannya.